Sabtu, 15 Nov 2025

Setelah viral, supir truk korban penganiayaan pelaku Pungli di Langkat buat LP ke Polres

Langkat (utamanews.com)
Oleh: Ahmad Aqil Rabu, 13 Des 2023 16:23
Ilustrasi
 Istimewa

Ilustrasi

Seorang supir bernama Riki Maulana, yang sebelumnya menjadi korban pemerasan atau pungli yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku preman setempat, resmi melapor ke Polres Langkat. 

Dilaporkannya sekelompok orang yang mengaku preman setempat itu dibenarkan oleh Dody Sanjaya, selaku kuasa hukum korban. 

"Kita datang ke Polres Langkat beserta pelapor saudara Riki Maulana, melaporkan dugaan tindak pidana terkait pemerasan atau pungli yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Dusun Bandar Sakti, Desa Suka Pulung, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat," ujar Dody, Rabu (13/12).

Dody juga menegaskan, adapun nomor laporan polisi atasnama Riki Maulana tersebut adalah ; LP/B/662/XII/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMUT tanggal 12 Desember 2023. 
"Saat ini laporan korban sudah ditangani oleh Unit Ekonomi Polres Langkat, kemudian dimasukkan Pasal 368 terkait pemerasan atau pungli dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara," tegas Dody Sanjaya. 
Video yang sebelumnya sempat viral

Tak hanya Riki, seorang supir truk lainnya bernama Marco Van Basten Simare-Mare juga ikut melaporkan kejadian pengerusakan truk yang dialaminya. 

Pengrusakan tersebut juga diduga dilakukan oleh kelompok orang yang mengaku preman setempat saat melintas di Dusun Bandar Sakti, Desa Suka Pulung, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat. 

"Kita juga sebelumnya mendampingi korban bernama Marco Van Basten Simare-Mare yang truknya dirusak dimana ada bagian yang penyok dan ada kaca yang pecah," beber Dody. 
produk kecantikan untuk pria wanita

"Kita laporkan ke Polres Langkat dengan nomor LP/B/658/XII/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMUT tanggal 11 Desember 2023," sambungnya. 

Adapun dugaan pasal pengrusakan secara bersama-sama yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut menurut Dody sesuai dengan Pasal 170.

"Laporan kita sudah diterima, harapan kami selaku penasihat hukum Riki Maulana dan Marco Van Basten Simare-Mare, meminta kepada Polres Langkat supaya menindak dan menangkap pelaku serta menghukum perbuatan pelaku sesuai dengan undang-undang yang belaku di Indonesia," demikian harap Dody Sanjaya. 

iklan peninggi badan
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Dedi Mirza memberikan komentarnya terhadap kedua laporan tersebut. "Sedang kita proses lidik," singkat Dedi.

Sebelumnya, puluhan supir truk sembari membawa kendaraannya beramai-ramai mendatangi Polres Langkat, Selasa (12/12) kemarin. 

Kedatangan para supir ini guna meminta keadilan sekaligus membuat laporan kepada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku pengutipan liar (pungli) yang kerap meresahkan mereka saat melintas di Desa Tanjung Keriahan, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat.

Tak tanggung-tanggung, saat melintasi lokasi tersebut, mereka harus melewati setidaknya 20 titik lokasi pungli. 

"Kami semua kemari bersatu untuk mendukung, jika kami melintas di daerah Desa Tanjung Keriahan sampai simpang Padang Cermin banyak kali hambatan berupa pengutipan liar (pungli)," ujar Zulkarnain, supir truk yang saat itu ikut serta ke Polres Langkat.

Zulkarnain juga mengatakan, para supir kerap dimintai uang oleh masyarakat sekitar ataupun sekelompok orang yang mengaku preman setempat. Sedangkan untuk jumlahnya bervariasi, mulai Rp. 5.000 s/d Rp. 10.000/trip.

Bahkan beberapa hari yang lalu dikatakan Zulkarnain, temannya yang juga berprofesi sebagai supir, juga menjadi korban akibat beringasnya para kelompok preman yang melakukan aksi pungli. 

Keberingasan itu terjadi dikarenakan sang supir tersebut enggan memberikan uang yang diminta oleh sekelompok orang yang mengaku preman setempat. Peristiwa itu pun sempat beredar luas dimedia sosial melalui video singkat yang berdurasi sekitar satu menit. 

"Kemarin teman kami yang juga supir dianiaya karena tidak mau ngasi uang. Teman kami itu dipukul. Kalau tidak mau memberi juga, para preman itu mengancam akan merusak truknya. Imbasnya truk kamipun ikut dilempari batu saat melintas," pungkas Zulkarnain. 

Disinggung apakah pengutipan sudah berlangsung lama, Zulkarnain beserta teman temannya mengaku jika praktik pungli itu sudah berlangsung lama. 

"Harapan kami agar pihak kepolisian dapat memberantas itu semua, biar tidak ada pengutipan lagi. Jadi kami kerja pun menjadi aman," ujarnya. 

"Dulu kami kasi dua ribu setiap satu trip. Tapi belakangan ini tidak mau lagi. Kalau tidak lima ribu ya sepuluh ribu. Bayangkan saja, dalam sehari kami bisa sampai tiga trip. Sedangkan truk yang melintas ratusan," tutup Zulkarnain diakhir ucapannya
Editor: Herda
Tag:
busana muslimah
Berita Terkini
gopay later
Berita Pilihan
adidas biggest sale
promo samsung
flash sale baju bayi
wardah cosmetic
cutbray
iklan idul fitri alfri

Copyright © 2013 - 2025 https://utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

ramadan sale

⬆️