Hal itu, sebagaimana informasi yang diperoleh utamanews dari pemberitaan di salah satu media online, dan sudah menjadi perhatian publik, Rabu (22/11).

Pihak Dispenda Labuhanbatu dalam hal ini, dituding memberikan suap terhadap petinggi Aliansi Mahasiswa Mardikni Labuhanbatu Raya, diduga sehubungan dengan penundaan aksi unjuk rasa yang menyoroti adanya dugaan pungli di Dinas Pendapatan Daerah Labuhanbatu.

Surat penundaan aksi unjuk rasa juga telah dilayangkan Aliansi Mahasiswa Mardikni Labuhanbatu Raya ke Satuan Intelkam Polres Labuhanbatu dengan nomor: 0002/Eks/IX/PEMB/2023, yang ditandatangani koordinator lapangan (KORLAP) inisial AF, dan KORAS inisial A, tertanggal 19 September 2023.

"Iya, kami sudah kasih sejumlah uang kepada petinggi aksi. Uang itu diberikan dengan tujuan agar aksi tidak jadi dilakukan. Sebelumnya ada deal-dealan antara petinggi aksi dan pihak Dispenda," demikian dikatakan sumber yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Bulat.co.id.

Terkait hal itu, Kadis Pendapatan Daerah Labuhanbatu Andrea Nuzul Manik ketika dikonfirmasi Utamanews dengan tegas membantah tudingan suap tersebut.

“Ngak ada kami, bang. Aku ngak ada, bang,” kata Andrea Nuzul Manik lewat panggilan selulernya.

Disinggung utamanews ada berapa orang pegawai honor yang diamankan pihak Polres Labuhanbatu terkait dugaan pungli?

Andrea Nuzul Manik menjelaskan bahwa ada dua orang, karena tidak memakai atribut, diduga melakukan pungli.

“Ada dua, karena mereka tidak memakai atribut pas dilapangan, jadi dipikir orang itu pungli, itu aja, nya kemarin, tapi kan sekarang anggota kami yang disimpang itu pakai atribut semua.

"Pakai atribut, pakai posko, jelas disitu ada pencatatan, ada pelaporan, jadi aku ngak tahu punglinya dimana,” ungkap Andrea Manik menutup komunikasi kepada Utamanews.

Sebagai informasi, sehubungan dengan surat penundaan aksi unjuk rasa yang dilayangkan Aliansi Mahasiswa Mardikni Labuhanbatu Raya (ALMAR) ke Satuan Intelkam Polres Labuhanbatu, ada sedikit kejanggalan dimana tanggal surat penundaan aksi lebih dulu terbit daripada tanggal rencana aksi.

Tertera di dalam surat tanggal penundaan aksi pada 19 September 2023. Sedangkan hari dan tanggal aksi unjuk rasa pada Selasa, 21 November 2023.