Muniruddin Ritonga, mewakili Lembaga Kaderisasi Provinsi (LKP) DPW PKB Sumut menyampaikan, pelatihan yang dilaksanakan DPW Sumut dan DPC PKB Tapteng merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh partai untuk pendidikan kader.

"Momen kaderisasi ini sesuai arahan Ketum, bagaimana memberikan informasi kemasyarakat tentang manfaat berpolitik, sehingga masyarakat kita di Tapteng tidak ada lagi alergi dengan politik," ucapnya.

Pendidikan kaderisasi ini juga bertujuan untuk memperluas koneksi PKB dalam melakukan koordinasi lapangan ke depannya. Serta memastikan setiap daerah memiliki kader yang loyal dan siap bergerak.

"Bahwasanya politik itu bukan barang haram, politik itu bagaimana memberikan kemaslahatan kepada ummat dan bagaimana menciptakan politik yang rahmatan lil alamin," sebutnya.

Anggota DPRD Provinsi Sumut ini juga menjelaskan, kegiatan pendidikan kaderisasi itu sebagai rangkaian kegiatan DPW PKB Sumut dan DPC PKB Tapteng untuk memeriahkan Hari Santri Nasional, yang direncanakan dihadiri Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar.

"Kegiatan ini juga sebagai rangkaian untuk memeriahkan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2025 nanti, dipusatkan di lapangan Tugu Titik Nol Islam Peradaban Nusantara, Kecamatan Barus, Kelurahan Ps Batu Gerigis," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Tapanuli Tengah, Abdul Rahman Sibuea menguraikan, para instruktur yang dihadirkan dalam pendidikan kader loyalis itu di antaranya adalah, Ahmad Jabidi Ritonga, Muniruddin Ritonga, dan sejumlah instruktur lainnya.

   

Selain sebagai implementasi peraturan partai, Rahman mengatakan pendidikan kader loyalis ini bertujuan agar para kader PKB memahami betul bagaimana berpartai, termasuk dasar-dasar perjuangan PKB.

"Kita berharap para kader ini nanti menjadi generasi penerus pengurus PKB dimanapun nanti berada. Artinya, tidak hanya sebagai pengurus," harapnya.