Arzaq Khair menjelaskan dirinya tidak pernah berkomunikasi apalagi memberikan statement atau tanggapan dalam pemberitaan media online Buser Bhayangkara TV .com dan beberapa media lainnya dengan judul, 'SPBA di Kota Sibolga Diduga Dialih Fungsikan Jadi Gudang BBM Illegal'.

Bahkan ia menuding media Buser BhayangkaraTV.com dan beberapa media tersebut menyajikan berita hoax kepada publik, dengan memuat narasumber yang sama sekali tidak pernah memberikan Statement terkait pemberitaan itu.

"Saya tidak pernah sebagai narasumber di media online Buser BhayangkaraTV.com dan di beberapa media lainnya. Saya sampaikan, berita tersebut merupakan berita hoax dan telah mencatut nama saya," jelasnya, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya hal itu menjadi keliru karena dia tidak pernah sama sekali memberikan tanggapan apalagi di konfirmasi oleh media itu. Kata Arzaq juga, bukan hanya mencatut namanya saja tetapi media online itu juga membawa nama institusi militer.

"Saya sendiri tidak mengetahui tentang tulisan yang sudah tertuang dalam pemberitaan itu. Lebih ironisnya disana nama saya dibuat dan seolah-olah meragukan kinerja dari Komandan Korem 023/KS," sebut Arzaq Khair menirukan isi berita tersebut kepada awak media.

Masih kata Wadintel Media Kamtibmas Indonesia Wilayah Sibolga - Tapteng, Stasiun Pengisian Bahan Bakar ABRI (SPBA) Sibolga, bukan seperti yang di maksud oleh berita di media online tersebut, melainkan tempat penampungan BBM khusus Militer.

"Sepengetahuan saya, SPBA itu adalah tempat menampung jatah BBM khusus Militer dan bukan penampungan BBM Illegal seperti yang dituliskan di media itu," ucap ia.

Arzaq menceritakan, pada Hari Selasa (29/8/23) lalu ia bersama temannya inisial SY, melintas di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar ABRI (Namanya Dahulu) atau (Namanya Kini) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Tentara (SPBT) di Sibolga.

Sambung pria berambut cepak ini, setibanya mereka di SPBT, SY memakai ponsel milik Arzaq dan mengaku mengambil foto untuk dokumentasi.

"Selasa itu saya dan SY melintasi SPBA Sibolga, SY meminjam ponsel saya untuk mengambil dokumentasi seperti foto dengan alasan camera ponselnya buram. Saya tidak mengetahui objek apa SY foto," ujarnya.

Usai mendapatkan gambar menggunakan camera telfon genggam milik Arzaq, SY kemudian mengembalikan ponsel tersebut dan meminta Wadintel Media Kamtibmas Indonesia ini mengirim foto itu ke handphone SY.

Bahkan Arzaq mengaku tidak mengetahui foto itu untuk dijadikan gambar pemberitaan di beberapa media online seperti Buser BhayangkaraTV.com

"Sampai akhirnya saya tahu bahwa objek yang dia foto adalah sekitaran SPBT militer Sibolga. Adapun dokumentasi itu dijadikan sebagai objek dalam beberapa judul berita di Media online, tanpa sepengetahuan saya," ucap Arzaq.

Sambungnya, Arzaq akan berkoordinasi kepada aparat penegak hukum, dalam persoalan yang merugikan dirinya.

Lanjutnya, akan menyurati dan meminta klarifikasi dengan Pimpinan Media tersebut atas pencatut namanya, yang menurut Arzaq tidak pernah di konfirmasi oleh media itu.

"Saya akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian tentang pencatutan nama saya secara sepihak, yang dimasukan ke beberapa Media online dan sudah dibagikan di media sosial Facebook. Dan jika ditemukan unsur pidananya, maka saya akan melaporkan saudara SY," timpal Arzaq.

Dilain tempat, Ka Pompa Den Bekang SPBA I-44-04 Sibolga, Peltu Amri membantah terkait pemberitaan di beberapa Media yang menyebutkan SPBA atau SPBT Militer Sibolga dialihfungsikan menjadi lokasi BBM Ilegal.

"Tidak benar kalau SPBT I-44-04 Sibolga dijadikan tempat penimbunan BBM Ilegal. SPBT ini adalah tempat penyaluran BBM jatah Militer," terangnya.

Amri memastikan BBM di SPBA atau SPBT Militer Sibolga merupakan minyak legal dari PT Pertamina.

"Kalaupun disini banyak minyak, bukan berarti BBM ilegal. Dan minyak disini kita beli dari PT Pertamina Sibolga, dan itu bisa di tanya langsung kepada pihak Pertamina," sebutnya.

Sebagai Ka Pompa Den Bekang, ia juga menegaskan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar dan hoaks.

"Jika rekan-rekan Media ingin bukti konkrit pembelian BBM Industri yang kita lakukan melalui PT. Pertamina, silahkan konfirmasi kesana," ungkap Amri.