Dengan membawa spanduk dan poster berbagai tulisan yang intinya mendukung keberadaan tambang PT DPM. Massa yang terdiri dari toko masyarakat, tokoh adat, OKP dan masyarakat dari desa se-Kecamatan Silima Pungga-Pungga juga membawa spanduk dan poster menolak keberadaan YDPK, karena dianggap sebagai provokasi penolak tambang.

Baca juga,

"Kami dari Almas Lintang Silima Pungga-pungga mendukung keberadaan tambang, karena akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Sahbin Cibro kordinator aksi yang juga sebagai pemangku hak ulayat (PHU) Marga Cibro.

"Kami menolak keberadaan YDPK di Dairi khususnya di Kecamatan Silima Pungga-pungga, karena kegiatan mereka yang dulunya masalah keagamaan kini beralih fungsi sebagai provokator menolak tambang. Untuk itu kami meminta YDPK keluar dari Dairi," sambungnya.

Disebutkannya, keberadaan YDPK menghambat investasi dan pembangunan. "Untuk itu kami meminta kepada pemerintah untuk mempertanyakan legalitas keberadaan YDPK," ucap Sahbin.

Ditambahkan Sahbin, aksi yang dilakukan juga untuk mempertanyakan 1.500 KTP masyarakat yang katanya menolak tambang di Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK).

"Masyarakat di sekitar lingkar tambang merasa tidak ada menyerahkan KTP untuk menolak tambang," tegasnya.

Sementara, Horas Pardede kepada peserta aksi meminta massa tidak anarkis. "Apa yang menjadi keinginan dan permintaan para pengunjuk rasa akan kami sampaikan ke pimpinan kami yang lebih tinggi dalam hal ini Bupati Dairi," ucap Horas.

Pantauan wartawan seribuan massa dari 15 desa dan satu kelurahan di Kecamatan Silima Pungga-pungga sejak pukul 09.00 WIB berkumpul dihalaman Kantor Camat. Kehadiran massa diterima Camat Silima Pungga-pungga Horas Pardede didampingi Kapolsek Parongil Iptu HP Purba dan Danramil Parongil Kapten T. Aritonang.

Usai menyampaikan orasi, massa selanjutnya melanjutkan aksi ke Kantor YDPK yang berjarak 700 meter dari Kantor Camat . Disana massa yang melakukan aksi menolak keberadaan YDPK dan meminta segera angkat kaki dari Dairi. Sebelum membubarkan diri dan kembali ke kantor camat, massa meletakan berbagai sepanduk yang bertuliskan dukungan terhadap PT DPM dan menolak keberadaan YDPK.

Aksi yang dilakukan seribuan massa yang berjalan aman dan kondusif, mendapat pengawalan ketat dari Polres Dairi, Polsek Parongil dan Koramil 03/Parongil.