Kegiatan ini mengangkat tema 'Profesional Dalam Memberitakan Akurat Dalam Penyajian' berlangsung di aula Audio Visual Yayasan Matauli Pandan.

Ketua IWO Sibolga-Tapteng, Benny Setiawan dalam pidatonya, menyampaikan agenda ini sebagai bentuk komitmen organisasi Ikatan Wartawan Online agar tercipta jurnalis yang profesional dalam menyajikan sebuah pemberitaan akurat.

"Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga-Tapteng haruslah memberikan informasi fakta, aktual dan berimbang kepada Publik," ujar Ketua IWO Sibolga-Tapteng.

Sambungnya, kegiatan jurnalistik ini bukan hanya sekedar mendengarkan arahan dan masukan dari narasumber. Namun Wartawan yang tergabung dalam wadah itu juga dituntut untuk mengupgrade kualitas pengetahuan dan pemberitaan.

"Pelatihan tidak sebatas pemberian materi oleh para mentor yang sudah diakui profesionalitasnya, juga diharapkan simulasi ini dapat meningkatkan kualitas Jurnalis. Ia berharap peserta dapat memanfaatkan pelatihan dengan baik," sebutnya.

Benny Setiawan tak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak yang ikut berkontribusi dalam kegiatan ini.

"Terimakasih untuk semua pihak yang sudah mensupport hingga kegiatan pelatihan ini berlangsung. Tentunya kegiatan jurnalistik ini sangatlah penting bagi kami wartawan IWO Sibolga-Tapteng khususnya," Ungkap Ketua IWO Sibolga-Tapteng.

Sementara itu, Staf Ahli Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah, Erman Syahrin Lubis mewakili Pj Bupati Tapteng, Dr Sugeng Riyanta S.H, M.H, secara langsung membuka kegiatan itu, dan berharap Ikatan Wartawan Online dapat berpartisipasi untuk kemajuan wilayah 'Sahata Saholoan'.

"Pemkab Tapanuli Tengah mengucapkan terimakasih kepada IWO Sibolga-Tapteng, dan kami berharap IWO memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Tapanuli Tengah," beber Staf Ahli Pemkab Tapteng.

Masih ditempat serupa, Damai Mendrofa selaku mentor pada kegiatan ini, memberikan materi soal pentingnya penyajian berita yang objektif.

"Seorang Wartawan tidak boleh menulis dengan emosional. Berita tidak ditulis atas asumsi atau dari sudut pandang penulis saja, yang artinya harus mengkonfirmasi dari pihak terkait" jelasnya.

Senada dikatakan Denny Siahaan selaku Redaktur dari RRI Sibolga menerangkan, seorang jurnalis harus dapat menggali informasi dari berbagai objek.

"Wartawan harus seperti drone, harus dapat mengulas satu pemberitaan dari semua sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu diharapkan agar didalam suatu berita memiliki minimal dua narasumber," paparnya kepada peserta.

Dzulfadli Tambunan juga menambahkan, seorang wartawan harus menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalis (KEJ) dan Undang-undang Pers dalam menjalankan profesi.

"Wartawan profesional tidak beramsumsi sendiri, tetap bekerja sesuai Kode Etik Jurnalis (KEJ). Tetap berpedoman dengan Undang-undang pokok Pers, bekerjalah di koridor Pers" himbunya.

"Dan jika anda sudah menerapkan itu semua, maka anda akan menjadi Wartawan Profesional dalam pemberitaan, akurat dalam penyajian" Pungkas Dzulfadli Tambunan.

Kegiatan yang di sponsori oleh PT Agincourt Resources (Tambang Emas Martabe Batang Toru) ini, diikuti puluhan wartawan dari berbagai media online wilayah liputan Sibolga dan Tapanuli Tengah, dan juga turut hadir Komisioner Bawaslu Tapteng, Rommy Pasaribu.