Sabtu, 22 Mar 2025

Cipayung Plus dan Aliansi BEM Ricuh di Polres Asahan

Asahan (utamanews.com)
Oleh: Marshal Senin, 26 Agu 2024 19:46
Aksi Cipayung Plus
Berawal dari aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kabupaten Asahan mengenai putusan MK tentang RUU Pilkada ke kantor DPRD Kabupaten Asahan pada Senin 26/08/2024. 

Ratusan mahasiswa dengan pimpinan aksi dari Aliansi BEM Kabupaten Asahan yakni Patria Sahdan (Presma UNA), Nur Ahmad Fauzi (Presma Unicersitas Royal), M. Karya Amanda (Presma STIHMA), Agisatya Simanjuntak (Presma STIEMA), Hasbi Naibaho (Presma Asyifa), Risky Aulia Sitorus (Presma IAIDU).  

Sementara dari Cipayung Plus Kabupaten Asahan yakni Fikri Munthe (Jenderal Aksi), Faisal Farid Nasution (Jenderal Lapangan), Alwi (HMI), Hamdriasyah (HIMMAH), Chrisye Sitorus (GMKI), Kemal Reza Muhammad (PMII), M. Syafrizal Ritonga (SEMMI), Josua Tamba (GMNI) dan Ryan Davy Lesmana (IMM).

“Di kantor DPRD Asahan mahasiswa meminta DPR RI dan Pemerintah Pusat untuk tidak menjadi Rezim Penghianat bagi Rakyat. Mendesak dan meminta DPRD Kabupaten Asahan untuk mengawal Putusan MK sesuai dengan nomor 60/PUU-XXII/2024 dan putusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024 serta memastikan DPR bersama lembaga penyelenggara tidak ada lagi melakukan pembahasan musyawarah RUU Pilkada”.

Namun tidak ditanggapi oleh anggota DPRD Asahan sehingga memicu kemarahan mahasiswa dan menerobos barisan pengamanan dari Polres Asahan dan Satpol PP Asahan melakukan sweeping terhadap anggota dewan dan menduduki aula ruang sidang DPRD Asahan.

Syaddat Nasution anggota DPRD Asahan dari PAN akhirnya menemui para mahasiswa dan menyampaikan bahwa saat ini Ketua DPRD Asahan Baharuddin Harahap sudah mengundurkan diri dari anggota DPRD Asahan sehingga tidak bisa hadir disini, dimana beliau ikut dalam pencalonan Bupati dan Wakil Bupati pada Pilakada Asahan tahun 2024, ujarnya.

Syaddat Nasution juga menyampaikan aspirasi yang disampaikan oleh Saudara sekalian pasti akan kami sampaikan ke DPR RI. Akhirnya mahasiswa pun meninggalkan kantor DPRD Asahan menuju Polres Asahan untuk menyampaikan orasi.

produk kecantikan untuk pria wanita
Ketua dari masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan orasi di depan Polres Asahan meminta Kapolres Asahan untuk menuntaskan terkait maraknya Narkoba mengakibatkan rusaknya remaja di Kabupaten Asahan. 

“Jenderal Aksi Fikri Munthe meminta “Copot Kapolres Asahan” kerena banyaknya Judi dan Narkoba di Asahan tapi tidak ada tindakan dan malah dilepas Bandar Narkoba. Banyaknya Judi dan Narkoba membuktikan bahwa Kapolres Asahan tidak mampu untuk memimpin Polres Asahan”. 

Kapolres Asahan agar keluar dan menemui pengunjuk rasa. Kami datang kesini untuk balas dendam karena kemarin kamu tangkap rekan kami dari “Koalisi Mahasiswa Bersatu”, hari ini tangkap kembali saya, saya tidak takut, jelas Fikri. 

Sampai kapanpun kami tidak berhenti mengkritisi Kapolres Asahan kalau tidak benar, tidak berani tindak Kasat Reskrim yang bermain politik mau mencalonkan diri jadi Bupati, kami tidak pernah mundur setapakpun, tegas Fikri.
iklan peninggi badan

Kericuhan terjadi ketika massa membakar ban bekas di depan pintu gerbang Polres Asahan kemudian dipadamkan oleh anggota Polres Asahan memicu kemrahan mahasiswa dan terjadi bentrok antara mahasiswa dengan anggota polisi sehingga diamankan dua orang mahasiswa dan kemudian akhirnya dilepas kembali.

Tidak cukup sampai disitu mahasiswa juga mendatangi kantor Bupati Asahan untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.

Jenderal Lapangan Faisal Farid meminta Bupati Asahan agar mengkroscek desa yang ada di Kabupaten Asahan karena masih banyak yang tidak mempergunakan anggaran Dana Desa dengan baik dilihat dari jalan menuju ke desa tersebut dan penggunaan anggaran Bimtek yang terkesan hanya menghambur-hamburkan uang saja oleh karena itu berkembangnya suatu kabupaten atau kota dilihat dari desanya yang makmur dan sejahtera.
 
Faisal juga meminta Bupati Asahan untuk segera melakukan pembangunan jalan yang rusak di Kabupaten Asahan, agar Bupati Asahan membuat wadah pelatihan UMKM bagi masyarakat Asahan, berikan subsidi pupuk dan bantuan alat pertanian kepada masyarakat petani, tuntaskan maraknya anak-anak yang menjadi pengemis di Kabupaten Asahan, ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan serta antara kelompok sosial ekonomi masih menjadi masalah serius di Indonesia khususnya di Kabupaten Asahan jelas Faisal.
busana muslimah

Copyright © 2013 - 2025 https://utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

ramadan sale

⬆️