Minggu, 16 Feb 2025

Kilau Emas Tumbuh di Tengah Geopolitik dan Proyeksi Suku Bunga AS

Banyuwangi (utamanews.com)
Oleh: Andhika Wahyudiono Kamis, 18 Apr 2024 17:08
Andhika Wahyudiono
 Dok. Pribadi

Andhika Wahyudiono

Harga emas di pasar spot mengalami peningkatan sebesar 1,7 persen, mencapai USD2,372 per ons pada akhir perdagangan Kamis, 11 April 2024. Kenaikan ini didorong oleh data yang menunjukkan bahwa harga produsen Amerika Serikat (AS) di bulan Maret lebih lemah dari perkiraan. Peningkatan ini memberikan harapan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) mungkin akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Selain itu, kekhawatiran terkait isu-isu geopolitik yang terus berlanjut juga turut mendukung penguatan harga emas.

Menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Produsen (PPI) naik sebesar 0,2 persen dari bulan sebelumnya. Meskipun angka ini menunjukkan kenaikan, namun angkanya sedikit di bawah prediksi sebelumnya yang sebesar 0,3 persen. David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, mengungkapkan bahwa kenyataan ini, yaitu data PPI yang lebih rendah dari perkiraan, membuat para pelaku pasar percaya bahwa kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga akhir tahun ini semakin besar, yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga emas.
Selain faktor-faktor ekonomi dalam negeri AS, kekhawatiran yang terus menerus mengenai situasi geopolitik juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi harga emas. Para pelaku pasar mengamati dengan seksama langkah-langkah yang akan diambil oleh The Fed, khususnya setelah dirilisnya data inflasi. Mereka percaya bahwa penurunan suku bunga bisa terjadi pada pertemuan The Fed yang berlangsung pada akhir Juli.

Emas dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, ketika suku bunga naik, minat untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil juga turut menurun. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi para investor dalam memilih aset investasi.

Sementara itu, data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa harga konsumen di AS juga mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Maret. Giovanni Staunovo, seorang analis dari UBS, menyatakan bahwa untuk melanjutkan kenaikan harga emas selanjutnya, penting untuk memperhatikan kembalinya minat investor terhadap dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas. Hal ini bergantung pada indikasi yang diberikan oleh The Fed mengenai arah kebijakan suku bunga di masa mendatang.

Harga emas di pasar spot mengalami penguatan sebesar 1,7 persen, mencapai USD2.372 per ons pada penutupan perdagangan Kamis, 11 April 2024. Penguatan ini terjadi setelah data harga produsen Amerika Serikat (AS) yang dirilis menunjukkan angka yang lebih lemah dari yang diperkirakan, meningkatkan harapan akan penurunan suku bunga AS tahun ini. Sementara itu, kekhawatiran akan situasi geopolitik yang belum mereda juga turut menjadi faktor yang menambah minat terhadap logam mulia tersebut.

Menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Produsen (PPI) naik sebesar 0,2 persen dari bulan sebelumnya pada bulan Maret, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang diwawancarai oleh Reuters yang memproyeksikan kenaikan sebesar 0,3 persen. David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, menyatakan bahwa hasil data PPI yang sedikit di bawah ekspektasi telah memicu harapan akan kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih besar pada akhir tahun, yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga emas.

produk kecantikan untuk pria wanita
Meger juga menambahkan bahwa selain data ekonomi, pembelian emas oleh bank sentral dan ketidakpastian dalam hal geopolitik juga terus menjadi faktor-faktor pendukung bagi pasar emas. Para pedagang pasar berpendapat bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan mereka di akhir Juli, terutama setelah data inflasi dirilis.

Emas secara historis dikenal sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi. Namun, ketika suku bunga naik, minat untuk memegang emas sebagai investasi menurun karena emas tidak menghasilkan bunga.

Selain itu, data ekonomi yang dirilis pada Rabu menunjukkan bahwa harga konsumen AS mengalami kenaikan yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Maret. Giovanni Staunovo, seorang analis dari UBS, menyatakan bahwa untuk melihat kenaikan harga selanjutnya, perhatian harus diberikan pada kembalinya minat pembelian dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas, yang pada gilirannya akan memerlukan indikasi dari The Fed tentang kemungkinan penurunan suku bunga.

Di pasar logam lainnya, harga perak naik tipis sebesar 0,6 persen menjadi USD28,14 per ons, sementara platinum mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen menjadi USD981,10 per ons. Namun, harga paladium mengalami penurunan sebesar 0,5 persen menjadi USD1.045,75 per ons.
iklan peninggi badan

Dalam hal operasional, perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi, Sibanye Stillwater, mengumumkan rencana pemangkasan lebih dari 4.000 pekerjaan karena restrukturisasi operasinya di Afrika Selatan. Sebelumnya, perusahaan ini telah melakukan pemotongan sekitar 2.000 pekerja di operasi logam grup platinum (PGM).

*) Dosen UNTAG Banyuwangi
busana muslimah
Berita Terkini
gopay later
Berita Pilihan
adidas biggest sale
promo samsung
flash sale baju bayi
wardah cosmetic
cutbray
iklan idul fitri alfri

Copyright © 2013 - 2025 https://utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

ramadan sale

⬆️