Oknum Inspektorat Tapteng Diduga Kutip Puluhan Juta untuk Pengamanan Kades
Tapteng (utamanews.com)
Oleh: Bambang E. F Lubis
Jumat, 10 Okt 2025 17:19
Istimewa
Kantor dan oknum Inspektorat Kabupaten Tapanuli Tengah berinisial RS, beserta surat pernyataan BS, salah satu Kepala Desa di Tapteng
Beberapa kepala desa di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) mulai resah dengan adanya dugaan pengutipan liar dari beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kutipan itu diduga untuk mempermudah pemeriksaan penggunaan anggaran desa. Bahkan kutipan itu sangat bervariasi, tergantung besarnya anggaran di desa tersebut. Seperti yang diketahui belakangan ini, beberapa kades dimintai besaran uang dari Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.
Seperti data yang diperoleh wartawan dari seorang sumber terpercaya yang tidak ingin disebut namanya, mengaku jika salah satu Kepala Desa di Kabupaten Tapanuli Tengah dimintai uang sebesar Rp. 20.000.000, oleh DS yang diduga suruhan oknum di Inspektorat Tapteng.
"Saya yang bertanda tangan dibawa ini, dengan ini menyatakan bahwa saya dimintai uang RS melalui DS dan saya telah memberikan uang yang diminta tersebut untuk mempermudah pemeriksaan dana desa (salah satu Desa di dapil 4)," isi surat yang diduga ditanda tangani oleh oknum Kades berinisial BS.
Bukan hanya itu saja, isi surat yang diperlihatkan narasumber tersebut, diduga milik salah satu Kepala Desa di Tapteng dengan menjelaskan penyerahan uang tersebut kepada salah satu oknum di Inspektorat Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Adapun penyerahan uang tersebut di berikan pada tgL (tanggal-red) 31 Juli 2025, pukul 12 wib. Dengan jumlah sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), di bengkel milik DS di Kecamatan Pandan (Depan salah satu rumah makan-red). Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya," kalimat surat yang ditanda tangani di atas materai 10000, di Pandan 14 Agustus 2025.
Sementara itu, RS yang disebut sebagai oknum inspektorat Kabupaten Tapanuli Tengah membantah adanya kutipan tersebut. Dirinya juga menyampaikan bahwa tidak pernah melakukan kutipan terhadap kades.
"Ada rupanya disebut namaku, kalau aku itu tidak pernah minta uang dari dia, tidak pernah itu, dari siapapun tidak pernah kuterima uang terkait pemeriksaan desa, dari siapapun, tapi kalau boleh jangan juga buat saya kepublik," ungkapnya, Jumat (10/10/2025).
Sementara itu, pria berinisial BS salah satu Kepala Desa di Tapanuli Tengah, belum dapat di hubungi wartawan sejak Senin hingga Jumat (6-10 Oktober 2025), begitu juga saat dikirim pesan konfirmasi melaui nomor WhatsApp +62-852-6XX1-XX30, tidak ada juga balasan sampai kini.