Permasalahan kerusakan kendaraan sering sekali menjadi rumit karena tidak efektifnya penanganan suatu bengkel terhadap jenis kendaraan tertentu. Banyak pengemudi dan pengendara khususnya roda empat menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui tempat servis kendaraan yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Secara global, statistik menunjukkan tingkat kepuasan pengendara hanya sekitar 40 - 60% terhadap pelayanan suatu bengkel dan hal tersebut umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti ketiadaan spare-part dan ketidaktahuan teknisi terhadap beberapa variasi kendaraan tertentu.
Oleh karena itu, team peneliti yang diketuai oleh founder aplikasi Aprima Matondang menemukan solusi yang efektif dan efisien dengan menggunakan database berbasis 'web-design' dan aplikasi 'mobile' yang diberikan nama MyBengkel.
Aprima menyampaikan bahwa inisiatif dari mengembangkan aplikasi ini adalah untuk membantu banyak orang yang menghabiskan waktu dalam perawatan mobil akibat tidak tepatnya teknisi atau instrument pada suatu bengkel.
"Oleh karena itu, kami mengembangkan suatu program 'mobile' yang dapat mengatasi permasalahan mobil yang mungkin sulit menemukan lokasi servis bengkel," katanya, Rabu (7/8).
Aplikasi MyBengkel memiliki algoritma dengan menyelidiki jenis masalah mobil yang umum dihadapi oleh pengemudi dan mengeksplorasi metode yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengatasinya. Algoritma yang diterapkan telah memasukkan banyak database global dan nasional terhadap variasi dan jenis mesin serta tahun produksi tiap mobil. Database tersebut juga secara otomatis menyimpan historis perawatan rutin hingga perbaikan dari skala ringan hingga rumit.
Salah satu 'co-founder'' Andrean Simanjuntak menambahkan, "aplikasi MyBengkel ini akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi cepat dan tepat mengenai fasilitas permasalahan mobil dengan harga sesuai dan lokasi servis dan bengkel serta meningkatkan peluang promosi bagi pemilik bengkel".
"Kita sudah mereview beberapa orang yang telah menggunakan aplikasi ini dan merasakan kenyamanan dan kefektifan dalam mencari lokasi servis yang tepat yang mana sekitar 95% koresponden setuju dengan fiture sedangkan 5% masih merasa belum terlalu familiar. Algoritma yang dipakai akan dikembangkan menjadi suatu kecerdasan buatan yang bisa dipakai digunakan jika kondisi harus menerapkan tele-confference atau komunikasi jarak jauh," jelasnya.
Aprima menuturkan bahwa latar belakangnya sebagai IT enginer sekaligus dosen digital informasi sangat membantu untuk melihat berbagai masalah yang terjadi secara luas dan bagaimana kita bisa menemukan solusi yang terbaik sekaligus bermanfaat bagi banyak kalangan.
Aplikasi MyBengkel ini akan dilaunching dalam bentuk aplikasi yang mana masih tahap versi Beta dan perlu sedikit dimodifikasi untuk database dan ini tentunya aplikasi gratis yang bisa dipakai oleh khalayak ramai, tutup Aprima.