“Saya juga titip mengenai wisata, ajak masyarakat kita. Ini kita bisa defisit ini wisata kita, yang datang ke sini belum banyak, yang keluar malah banyak sekali. Hati-hati devisa kita bisa lari lagi, kalau caranya kita tidak rem,” ujar Jokowi pada Pengarahan kepada seluruh Menteri, Kepala Daerah hingga Kajati dilihat dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/9).
Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan seluruh tingkatan pemerintahan benar-benar memperhatikan potensi wisata. Pasalnya, menurut Jokowi Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang indah.
“Sekali lagi, tolong masyarakat diajak. Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja. Setuju? Kita ini punya daerah-daerah wisata yang baik; Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Toba, Raja Ampat, Bromo, Jogja, Babel, Borobudur, Jakarta, dan lain-lainnya,” jelas Jokowi.
“Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar negeri? Dipamer-pamerin di Instagram… Apalagi pejabat," lanjut Jokowi.
Jokowi menyebut berwisata ke luar negeri berarti memberikan dampak positif bagi negara lain. Padahal Indonesia tidak kalah dibanding negara lain untuk menjadi tujuan wisata. Jokowi meminta jangan sampai warga sendiri yang mempromosikan negara lain.
“Saya diundang ke luar negeri itu mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan, saya datang paling dua atau tiga karena betul-betul saya rem. Ini ada manfaat konkret enggak, sih? Karena juga keluar uang kita ke luar itu. Jadi hal-hal seperti itu, rem. Rakyat juga kita beri tahu. Gunakan untuk wisata di dalam negeri saja,” tutup Jokowi.