Sudah puluhan tahun berpengalaman di bidang pendidikan serta banyak melahirkan lulusan yang profesional, khususnya di bidang IT, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Kaputama yang beralamat di Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, saat ini terus berbenah guna memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pendidikan Tinggi (Dikti) dengan target menjadi Kampus unggul.
Hal tersebut diutarakan Parasian D.P Silitonga, S.Kom, M.Cs, usai memberikan materi dalam workshop yang mengusung tema "Penyusunan Kurikulum Outcome Based Education (OBE)" serta dihadiri oleh Kepala Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah l, Prof Drs Saiful Anwar MatondangA.PhD, Pembina STMIK Kaputama Dr. Parlindungan Purba SH, MM, Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Informasi Mutiara (YPTIM) Medan Drs. Irawanto Tampubolon M.Pd beserta pengurus, Ketua STMIK Kaputama Dr. Relita Buaton ST. M,Kom, Ketua dan Wakil Ketua Program Studi, pada Dosen dan mahasiswa, yang digelar di lantai lll Kampus tertua di Kota Binjai ini.
"Kegiatan tadi adalah pemaparan manajemen institusi untuk menuju kampus unggul. Atinya bahwa STMIK Kaputama saat ini sedang berbenah guna memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pendidikan Tinggi (Dikti) dengan target Kampus ini bisa unggul," ungkapnya.
Diakui pria yang juga menjadi Dosen LLDikti di salah satu Universitas yang ada di Kota Medan ini, banyak elemen yang harus dipenuhi untuk menuju kampus unggul. Selain sumber dayanya, fasilitasnya juga harus memenuhi standar.
"Namun yang tidak kalah pentingnya atau yang paling utama adalah kurikulum," tegasnya.
Dijelaskan pria berdarah Batak ini, sesuai Peraturan Menteri nomor 53 tahun 2023, akan ditetapkan kurikulum yang sudah berbasis OBE. "Dapat diartikan bahwa kurikulum yang dibentuk adalah kurikulum yang memang memenuhi keinginan institusi terhadap lulusannya," bebernya.
Pada kesempatan itu Parasian D.P Silitonga juga menegaskan, STMIK Kaputama yang terakreditasi B tersebut tentunya menginginkan lulusannya dalam bentuk profil lulusan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka terlebih dahulu harus disusun kurikulum yang memenuhi profil yang dimaksud.
"Kebetulan tadi juga dibentuk dan dilantik tim PPKS STMIK Kaputama. Hal itu tentu sudah sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa dalam kampus juga harus ada satgas untuk menangani kekerasan seksual," tuturnya.
Dipercaya sebagai pemateri dalam Workshop tersebut, pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Lembaga Sistem Informasi disalah satu Universitas yang ada di Sumatera Utara ini juga menilai, STMIK Kaputama hingga sampai saat ini sudah cukup terkenal, bukan hanya di Kota Binjai, namun di Kabupaten Langkat dan di Kota Medan.
"Saya kebetulan menjadi dosen LLDikti yang ditempatkan di Medan, tepatnya di Universitas Katholik Santo Thomas. Jadi saya tau betul kampus ini. Kaputama sepanjang berdirinya mereka memang pencapaiannya cukup baik. Dan kalau boleh saya bilang, untuk proses pembelajarannya juga sangat baik. Dosennya sudah doktor, kemudian fungsionalnya Lektor Kepala dan Lektor. Artinya untuk memenuhi sebuah kampus yang baik, tentu STMIK Kaputama sudah siap dan sudah memenuhi syarat," ungkap Parasian.
Begitu juga bila dilihat dari sisi sarana dan prasarana, Parasian Silitonga menilai, dengan banyaknya mahasiswa yang menimba ilmu di suatu Kampus, hal itu dapat menjadi salah satu tolak ukur jika tempat pendidikan yang dimaksud sudah cukup baik.
"Kalau kita lihat bagus. Tadi kami sempat berjalan jalan keruang workshop dari atas, ruang kuliahnya juga memakai AC dan ada infokus yang lengkap. Bahkan ada juga ruang pertemuannya dan saya lihat mahasiswanya juga cukup banyak. Dengan begitu, saya meartikan bahwa masyarakat juga menilai STMIK Kaputama adalah sebagai kampus yang baik. Karena kalau tidak baik, tidak mungkin mahasiswanya ramai," urainya.
Saat disinggung apakah STMIK Kaputama yang berlokasi ditengah tengah Kota Binjai ini sudah layak menjadi sebuah Institut, pria yang juga berprofesi sebagai programmer ini pun mengaku optimis.
"Hanya tinggal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Dikti dan hanya tinggal menunggu proses yang mereka lakukan. Begitu pun tadi saya mendengar, untuk proses dari Sekolah Tinggi menjadi Institut sedang berjalan. Bahkan Kepala LLDikti tadi mengatakan, mungkin akan segera dipenuhi dan hanya tinggal beberapa elemen saja yang harus mereka lengkapi. Ini tentu merupakan kabar yang cukup menggembirakan bagi kita," ujar Parasian.
Diakhir ucapannya, Parasian D.P Silitonga pun berharap kepada seluruh pengurus STMIK Kaputama, agar tidak bosan untuk terus berbenah.
"Yang namanya lembaga pendidikan tinggi seperti STMIK Kaputama, harus senantiasa berbenah. Karena capaian itu harus dilampaui. Jadi untuk menuju atau menjadi Baik Sekali, Unggul, maupun Internasional, tentu membutuhkan proses, proses itu adalah siklus yang tidak bisa berhenti," demikian tutup Parasian D P Silitonga, sembari berharap semoga STMIK Kaputama menjadi Institut dan sebagai Kampus yang benar benar diminati dan memperoleh reputasi yang unggul.