Informasi dihimpun, Dion ditemukan sudah mengambang di permukaan danau oleh petugas gabungan yang dikoordinir Basarnas Pos Danau Toba. Petugas berwenang kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk proses selanjutnya.

Sebelumnya, sejak Rabu (28/6), sekira jam 16.00 Wib, Dion, yang merupakan wisatawan asal kota Medan ini, hilang di kawasan pinggiran danau Toba. Ia diduga tenggelam di perairan Danau Toba tepatnya di depan Mess PTPN II Tamora. 

Warga jalan Setiabudi Medan itu diketahui memiliki riwayat penyakit autis dan sebelum menghilang disebut mengenakan celana pendek biru, tidak pakai baju dan sandal. 

Sejumlah kerabat menyatakan bahwa sebelumnya keluarga sudah melarang Dion untuk beraktifitas di pinggiran danau. Ketika itu, Dion pun segera naik dari air setelah mendengar larangan dari keluarganya. Namun, tak lama kemudian, tiba-tiba Dion menghilang tanpa diketahui arah ke mana perginya. 

Pihak keluarga bersama rombongan telah melakukan pencarian ke pinggiran danau dan ke lokasi pemukiman warga di Parapat. Namun, pencarian itu tidak mendapatkan hasil. Keluarga kemudian melaporkan hal tersebut kepada petugas pos perairan. Selanjutnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Danau Toba bersama Pos Perairan serta personel Polsek Parapat langsung melakukan pencarian hingga Rabu malam. 

Kapolsek Parapat AKP Hitler Sihombing dan Kordinator Pos Basarnas Danau Toba, Torang Hutahaean, mengatakan Dion hilang pada Rabu sore sekira jam 16.00 Wib. Namun pihak keluarga tidak dapat memastikan di mana atau ke arah mana lokasi menghilangnya. 

"Semalam korban atas nama Ridwan alias Dion menghilang sekira pukul 16.00 wib. Menurut keluarga korban sebelumnya bermain air atau mandi mandi di pinggiran danau. Namun, korban sempat naik ke pinggiran pantai namun tak lama kemudian, korban tidak terlihat lagi," jelasnya.