Dalam sambutannya, Wakil Walikota Binjai mengungkapkan bahwa Bulan Inklusi Keuangan merupakan agenda tahunan dalam rangka mendukung target inklusi keuangan tahun 2023 sebesar 90 persen.

Hal itu menurutnya, sesuai Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif dan Peraturan Menteri Perekonomian Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Strategi Nasional Keuangan Inklusif.

"Saya menilai akses keuangan merupakan garda terdepan bagi penggerak ekonomi di suatu daerah. Dengan adanya akses keuangan yang tersedia luas, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan produk serta layanan jasa keuangan secara optimal dalam mengelola keuangan sesuai kebutuhan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dimulai dari tingkat keluarganya," ungkap Wakil Walikota Binjai.

Diharapkan melalui kegiatan Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan dalam Rangka Implementasi BIK Tahun 2023 ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat pada sektor jasa keuangan agar terwujud masyarakat Well Literate, yang artinya paham akan produk jasa keuangan dan inklusi keuangan agar meningkat.

"Besar harapan saya, kerjasama yang baik dapat terus berjalan antara Pemerintah Daerah, OJK, Bank indonesia, dan lembaga jasa keuangan, baik melalui berbagai kegiatan edukasi maupun melalui tim percepatan akses keuangan daerah (TPKAD), yang pada akhirnya diharapkan dapat mempercepat program pemulihan ekonomi dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, demi terwujudnya Kota Binjai yang lebih baik," urai Rizky. 

Turut hadir Sekdako Binjai H. Irwansyah Nasution, Kepala OJK Regional 5 Sumut diwakili oleh Deputi Direktur Managemen Strat EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah Wan Nuzul Fachri, RCEO Bank Mandiri Region I Lourentius Aris Budiyanto, RCEO BRI Regional Office Medan Aris Hartanto, Deputi Direktur Pengawasan, Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan, Anggota Forkom IJK Sumut, serta para pimpinan OPD.