Jumat, 29 Mar 2024 12:38
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones
iklanpudam

Warga Aceh eks TKI ilegal ribut di lokasi Karantina Gugus Tugas Covid-19 Batu Bara

Batubara (utamanews.com)

Oleh: Muchlis Aci

Rabu, 22 Apr 2020 06:02

Muchlis Aci
Warga Aceh ngamuk dan emosi di hadapan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kabupaten Batu Bara, Erinaldo, Selasa (21/4/2020).
Sudah dua hari dua malam berada di karantina Kabupaten Batu Bara, warga Aceh ngamuk dan emosi di hadapan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Erinaldi, Selasa (21/4/2020).

Beberapa warga Aceh di antara 77 TKI ilegal yang mendarat di pesisir pantai Sejarah, desa Perupuk, yang diamankan pihak Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Batu Bara, pada Senin (20/4/2020) menyatakan rasa tidak nyaman selama berada di karantina.

Warga Aceh Timur, M. Fajar meluapkan rasa emosinya di hadapan Kadisnaker, Erinaldo, dan juga kemarahannya dilontarkan kepada beberapa anggota Erinaldo.

"Inilah kami ditahan oleh pemerintah Batu Bara, Dinas Batu Bara, kami tak bisa balek, padahal kami bukan teroris, bawa sabu," teriak Fajar dengan nada emosi, sambil merekam ucapannya lewat smartphone miliknya.
Bukan hanya Fajar, temannya Edi, juga turut melampiaskan emosinya, lalu meronta dan meminta, "Panggil aja Polisi, tangkap aja, kami ini NKRI juga, bukan teroris," ungkap Edi, yang juga sama-sama warga Aceh Timur.

Ada sekitar dua puluh satu warga Aceh, yang masih bertahan di karantina. Mereka punya alasan ingin merasakan bulan Puasa di kampungnya. "Kami mau cepat pulang, bulan puasa sudah dekat," ucap mereka dengan nada sama.

Selain alasan itu, mereka telah membandingkan kawan yang senasib dengan mereka. "Kenapa yang lain bisa cepat pulang, sementara kami masih ditahan di karantina ini," tanya Edi dengan heran.

Lalu, Kadisnaker Batu Bara, Erinaldo, bersama Dinas Kesehatan, dr. Deni berupaya menjelaskan, dan berupaya meredam emosi warga Aceh tersebut.
Di situ, Erinaldo menjelaskan bahwa semuanya ada proses. "Kami pihak pemerintah Batu Bara sedang berupaya menghubungi pihak pemerintah Aceh," ujarnya.

Namun para warga Aceh itu, belum merasa puas atas alasan dari Kadisnaker.

Dinas Kesehatan lewat perwakilannya, dr. Deni, dr. Reja, ada juga Kepala Dinas Sosial, dan pihak Kepolisian turut mengamankan dan meredam amarah para warga aceh itu.

Lewat Video Call (VC) milik smartphone dr. Deni, berhasil menghubungi pihak perwakilannya di Aceh. Saat itu juga, Edi berleluasa berkomunikasi. Percakapan lewat VC dengan menggunakan bahasa Aceh. Namun dilihat dari ekspresinya, Edi dan kawan-kawannya tampak terasa lega usai berkomunikasi dengan pihak perwakilannya.
Setelah VC, masing-masing mereka mempersiapkan diri untuk pulang ke Aceh.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Batu Bara, drg. Wahid Khusyairi, MM, menanggapi persitiwa itu, menyatakan bahwa ia memaklumi sikap tersebut. "Mereka sudah susah payah dari negeri orang. Maksud hati nak mengais ringgit, tapi degan wabah Pandemi Covid 19 ini, peluang mereka tak ada lagi, bahkan tergusur karena mereka ilegal," ujarnya.

"Kita berharap dengan ada karantina ini, memudahkan Pemda-nya untuk menjemput mereka, tapi (pemerintah mereka) tak respon untuk menolong warganya", ungkapnya.

"Kita menahan mereka, supaya terkendali, walau rapid test negatif, tapi mereka harus diisolasi", demikian tanggapan dan penilaian drg. Wahid.
Editor: Ade

T#g:acehIsolasiKarantinaTKI
makeup remover
Berita Terkait
  • Sabtu, 24 Feb 2024 14:24

    Semarakkan PON Aceh- Sumut, Pemprov Gelar Fun Run

    Banyak cara yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) untuk memeriahkan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut. Salah satunya dengan menggelar Fun Run Road to PON XXI Aceh-


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️