Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen. Bobby Gafur Umar, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kadin Indonesia, menyatakan bahwa pencapaian tersebut menjadi kunci bagi Indonesia untuk meraih status "Indonesia Emas." Tantangan utama ini muncul dalam konteks perkembangan global yang dipengaruhi oleh gejolak geopolitik dan ketidakpastian pasar. Penurunan inflasi global dan dampak pelambatan ekonomi China menunjukkan bahwa kondisi eksternal berpengaruh signifikan terhadap prospek ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan sektor-sektor ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti investasi hijau, menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang inklusif.
Sektor keuangan berkelanjutan di Indonesia terus mengalami transformasi seiring dengan berkembangnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan sosial. Obligasi hijau, sebagai instrumen keuangan yang mendukung proyek-proyek ramah lingkungan, semakin populer. Peran pemerintah dalam mengembangkan pasar obligasi hijau sangat strategis, karena tidak hanya memperkuat daya tarik Indonesia di mata investor global, tetapi juga mengarah pada penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan. Pemanfaatan dana dari obligasi hijau dapat mempercepat pengembangan proyek-proyek energi terbarukan, pengelolaan sampah, serta pembangunan infrastruktur ramah lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Kesadaran akan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) kini menjadi perhatian utama dalam keputusan investasi. Indikator ESG memberikan gambaran yang lebih holistik mengenai kinerja perusahaan, baik dari segi keuangan maupun dampak sosial dan lingkungan. Investor semakin memprioritaskan perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya. Hal ini berdampak pada penilaian perusahaan yang lebih akurat dan transparan, mempengaruhi arus modal yang masuk, serta mendorong perusahaan untuk lebih berinovasi dalam memenuhi tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial.
Seiring dengan berkembangnya minat terhadap investasi berkelanjutan, pertumbuhan sektor energi terbarukan menjadi pendorong penting bagi ekonomi Indonesia. Investasi dalam energi bersih dan efisiensi energi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam fosil yang semakin menipis dan merusak lingkungan. Indonesia, sebagai negara dengan potensi besar dalam energi terbarukan, dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya untuk mempercepat transisi energi dan menciptakan peluang ekonomi baru. Selain itu, peningkatan investasi di sektor ini juga dapat mempercepat pengurangan emisi gas rumah kaca, yang sejalan dengan komitmen Indonesia pada perjanjian internasional terkait perubahan iklim.
Namun, meskipun potensi pertumbuhan sektor hijau sangat besar, tantangan dalam implementasi kebijakan dan regulasi yang mendukung investasi hijau masih banyak dihadapi. Pemerintah Indonesia perlu terus mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis keberlanjutan untuk memfasilitasi perkembangan sektor ini. Penyusunan regulasi yang jelas dan sistem insentif yang menarik bagi investor hijau menjadi langkah penting dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan industri energi terbarukan, serta mendorong inovasi teknologi yang ramah lingkungan.
Seiring dengan fokus pada keberlanjutan, sektor investasi berkelanjutan semakin menunjukkan potensi pertumbuhannya yang lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya. Pertumbuhan industri kendaraan listrik (EV) adalah contoh nyata dari potensi investasi berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan Indonesia, terutama dengan cadangan nikel terbesar yang dimilikinya. Sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, nikel memiliki peran strategis dalam memanfaatkan peluang global di sektor otomotif yang sedang bertransformasi. Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar mobil listrik global, sekaligus mendorong pengembangan industri hijau yang ramah lingkungan.
Tantangan dalam mempercepat implementasi investasi hijau dan energi terbarukan memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Keterlibatan semua pihak sangat penting dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan. Pemerintah, misalnya, perlu meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana dan proyek-proyek berkelanjutan, serta memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai destinasi investasi yang berorientasi pada keberlanjutan.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah penciptaan kebijakan yang mendukung swasembada energi melalui biofuel, yang telah menjadi salah satu sektor unggulan Indonesia. Sebagai produsen kelapa sawit terbesar, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi biofuel yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kebijakan ini juga mendukung perdagangan dan investasi berkelanjutan, yang semakin penting di tengah dinamika perdagangan global. Pemerintah Indonesia, melalui komitmen-komitmennya, berupaya untuk menciptakan ekosistem yang lebih hijau dan mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, Indonesia juga perlu memperhatikan dampak dari ketidakpastian geopolitik global yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Ketegangan antara negara besar, seperti perang Rusia-Ukraina dan perang dagang antara AS dan Tiongkok, membawa dampak signifikan bagi perdagangan dan investasi global. Namun, meskipun ada volatilitas harga, perdagangan dunia tetap stabil, dan Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat posisinya sebagai mitra dagang yang netral dan mendukung kebijakan investasi berkelanjutan yang menguntungkan berbagai pihak.
Akhirnya, meskipun tantangan besar masih ada, potensi investasi hijau dan ekonomi berkelanjutan di Indonesia sangatlah besar. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang mendukung investasi berkelanjutan yang akan membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau dan inklusif. Dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang strategis, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap aspek perekonomian. Keberhasilan ini akan membuka peluang besar bagi generasi mendatang dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
*) Dosen UNTAG Banyuwangi