Pada kesempatan ini, Satika Simamora, MSi., berbincang dengan beberapa masyarakat sebelum berlangsungnya acara 'Mangapuli' (Batak artinya ungkapan empati).

"Sebagai Ibu di Kabupaten Tapanuli Utara, saya ikut empati atas kejadian kebakaran Pasar Tarutung ini. Kami dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan sebagai istri Bupati ketua TP-PKK saya hadir karena Bupati berada di luar kota. Saya bersama Asisten dan para OPD hadir memotivasi saudara/i yang terdampak kebakaran Pasar Tarutung".

Sebagai masyarakat yang merasakan perasaan masyarakat yang terdampak kebakaran Pasar Tarutung. Satika Simamora memberikan masukan yang bertujuan baik untuk kelangsungan Pasar Tarutung kedepannya. 

"Sebagai masyarakat saya, merasakan bagaimana kemampuan Kabupaten Tapanuli Utara ini untuk penanggulangan pasca kejadian kebakaran Pasar Tarutung. Saya memberikan masukan kepada Bupati Tapanuli Utara untuk membuka rekening bantuan kebakaran Pasar Tarutung. Dengan, keterbukaan hati saya, 100 juta dari saya. Semuanya nantinya akan Dana penanggulangan kejadian pasca pasar Tarutung", ungkap Satika Simamora dengan tepuk tangan meriah dari masyarakat yang hadir.

Untuk rekening dana bantuan pasca kebakaran Pasar Tarutung tersebut, Satika Simamora menjelaskan harus transparan dan diketahui unsur Forkopimda Taput. Karena sebelumnya, pada masa bencana Covid-19 dan gempa bumi di Taput hal ini selalu dilakukan. Sekaitan keterbatasan anggaran pemerintah kabupaten Tapanuli Utara.

Masyarakat yang terdampak secara simbolis mendapatkan 'togar-togar' (budaya batak), ada empat orang perwakilan masyarakat terdampak kebakaran Pasar Tarutung (dari yang Tua sampai yang termuda). Dengan kata-kata bijak orang Batak dengan memberikan pisang, air putih dan beras ditaburi keatas kepala.

Dengan berjabat tangan dengan Satika Simamora, para masyarakat satu persatu berurutan berjalan menyalam Satika Simamora.