Minggu, 16 Feb 2025

Bayi Korban Pencabulan Hadir Dalam Diskusi Publik IJK

MEDAN (utamanews.com)
Oleh: Utama News Jumat, 16 Okt 2015 06:27
PUSPHA Sumut, Muslim MuisBunga bersama orang tuanya Mawarni Sinaga (32) warga Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang hadir dalam diskusi publik dengan tema "Benarkah Angka Kriminalitas di Medan Menurun" yang diadakan Ikatan Jurnalis Kepolisian (IJK) di Jus Kuphi, Jalan Setia Budi, Kamis (15/10) sore.

Kehadiran bayi berumur 1,3 tahun bersama orang tuanya ini guna menyampaikan kasus pencabulan yang dialami anaknya kepada Wakapolresta Medan, AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho yang hadir sebagai narasumber.

Kehadiran korban sendiri ternyata menjadi perhatian oleh para peserta diskusi publik, terutama dari narasumber.

Ibu korban menceritakan, bahwa dirinya telah melaporkan kasus pencabulan anak nya terjadi pada Sabtu (27/9) sekitar jam 20.00 wib.

Saat itu, korban dititip ibunya (Mawarni), yang seorang janda kerumah tetangganya untuk bekerja sebagai Waiters di sebuah kafe.
Pada Minggu (28/9), korban pun kembali dijemput ibunya. Saat itu sang bayi menangis kesakitan. Curiga, sang ibu memeriksakan kemaluan anaknya. Ternyata pada kemaluan anaknya terlihat lembam dan memerah.

Sang ibu yang ketakutan, lalu membawa korban berobat kerumah sakit. "Disitu pihak rumah sakit mengatakan bahwa anaknya mengalami kekerasan seksual," kata ibu korban.

Selanjutnya, Mawarni melaporkan kejadian ini ke Polresta Medan pada Rabu (23/9) sesuai dengan Nomor : STTLP/2676/K/IX/2015/SPKT Resta Medan.
produk kecantikan untuk pria wanita

"Setelah  22 hari saya lapor, penyidik dari Unit PPA Polresta Medan malah menyuruh saya menandatangani pencabutan laporan. Alasannya bahwa hasil visum anak saya tidak apa-apa. Padahal akibat kejadian itu anak saya diopname di RS Pirngadi selama 2 hari. Menurut dokter, anak saya terkena infeksi saluran kemih," ujarnya.

Selain itu, kata Mawarni, penyidik Unit PPA Polresta Medan juga mengambil laporan pengaduan asli miliknya.

"Laporan pengaduan asli milik saya sudah diambil penyidiknya, pak, katanya saya bisa dituntut orang karena hasil visum anak saya baik-baik saja. Kemarin, waktu saya dipanggil ke Polresta Medan, ibu penyidik membacakan hasil visum anak saya," jelasnya.

iklan peninggi badan
Untuk itu, katanya, Mawarni melalui acara ini berharap, pihak kepolisian tetap menindak lanjuti kasus ini untuk mendapatkan keadilan untuk anaknya.

"Saya sangat berharap bapak polisi untuk memproses terus laporan pengaduannya," harapnya.

Ketua PUSPHA Sumut, Muslim Muis yang hadir sebagai narasumber mengatakan, ada dugaan bahwa hasil visum yang disampaikan tersebut palsu.

"Tahun lalu, pernah saya menangani kasus ini. Bisa saja hasil visumnya punya orang lain. Tapi jika diminta, maka saya siap mengawal kasus tersebut," ujarnya.

Wakapolresta Medan, AKBP Yusuf Hondawantri yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan, berjanji akan menindak lanjuti kasus tersebut.

"Kita akan menindak lanjuti laporan tersebut. Saya meminta kepada ibu dan korban untuk hadir pada Jumat (16/10). menjumpai saya di Polresta Medan. Kita akan melakukan visum ulang di dokter yang lain," pungkasnya.
busana muslimah
Berita Terkini
gopay later
Berita Pilihan
adidas biggest sale
promo samsung
flash sale baju bayi
wardah cosmetic
cutbray
iklan idul fitri alfri

Copyright © 2013 - 2025 https://utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

ramadan sale

⬆️