Tawuran antar dua kelompok menggunakan Senjata Tajam (Sajam) pada Bulan Ramadhan 1446 Hijriah, di Pantai Muara, Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), pada Minggu (16/3/2025) sekitar jam 08:30 wib, di benarkan oleh Lurah Lodewik Marpaung.
"Benar (Minggu 16 Maret-red) jam 08:00 Wib ada tawuran (Di Pantai Muara-red). Besok (Senin-red) kita cek, apakah ada warga kita (Lubuk Tukko Baru-red) yang terlibat," kalimat balasan dari pesan konfirmasi nomor Whatsapp milik Plt Lurah Lubuk Tukko Baru kepada Utamanews.com
Menurut Lodewik Marpaung, pemuda dan warga Lubuk Tukko Baru, sengaja menghalau dua kelompok untuk menghindari keributan di Pantai Muara tersebut.
"Karena isunya, mereka (Warga setempat-red) menghalau atau mengusir anak Budi Luhur yang menjadikan wilayah kita (Lubuk Tukko Baru-red) tempat tawuran," isi pesan Whatsapp Plt Lurah Lubuk Tukko Baru, Minggu malam.
Sebagai Lubuk Tukko Baru, Lodewik Marpaung menyebutkan bahwa dia telah mengidentifikasi yang terlibat dalam tawuran menggunakan Sajam tersebut.
"Sudah kita profiling, besok kita jumpai yang terlibat. Dalam waktu dekat kita akan cek pagi-pagi," kalimat dalam pesan Whatsapp dari Lodewik.
Sebelumhya Lodewik menyampaikan, Pemerintah Kelurahan Lubuk Tukko Baru telah menghimbau warga mereka untuk tidak ikut serta dalam tawuran antar Dua kelompom itu.
"Sebelumnya kita sudah koordinasi dengan Bhabinkamtibmas dengan potensi ini. Dua Minggu lalu, Kepling sudah memediasi pelaku tawuran saat subuh. Tugas kita, sudah menghimbau warga kita agar tidak ikut. Dan menurut laporan Kepling kita, warga dari luar wilayah kita yang melakukan aksi tawuran ini. Lubuk Tukko Baru dijadikan tempat tawuran. Kejadian 5 Maret, sudah diselesaikan kepling secara prosedural dan cepat," tulis Plt Lurah Lubuk Tukko Baru dalam pesan Whatsapp.
Lebih dahulu Putra meminta pihak Polres Tapanuli Tengah untuk menindak tegas pelaku tawuran yang membawa Sajam.
"Tolong dulu beritakan ini, terpengaruh nanti anak-anak di Muara ini. Kek udah hebat kali main sajam. Kejadiannya tadi pagi (Minggu-red) sekitar jam tengah sembilan," ujar salah satu warga Kelurahan Lubuk Tukko Baru, sembari mengirim video tawuran melalui aplikasi Messenger.
Dia jelaskan, tawuran tersebut tampak di ikuti oleh orang dewasa namun belum diketahui pasti dua kelompok tersebut berasal dari mana.
"Kalau di katakan anak-anak, ada nya orang dewasa dalam video itu. Itu lah yang megang cerulit itu, sudah dewasa nya ku tengok. Lokasinya di Pantai Muara, tapi gak bisa ku pastikan dari mana yang tawuran itu, karena asmara subuh dari berbagai tempat yang datang ke Pantai itu," katanya.
Dia mengatakan, dalam sepekan ini telah terjadi tawuran sebanyak empat kali di tempat serupa.
"Dalam seminggu ini, sudah ada lah empat kali tawuran disitu. Tapi sering nya anak-anak dan orang dewasa disitu kumpul-kumpul, asmara subuh lah, tiba-tiba sudah tawuran," cakap pria itu.
Dirinya berharap Polres Tapanuli Tengah bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku, agar ada efek jera bagi pelaku tawuran.
"Kita khawatirkan nanti, anak-anak di Muara dan yang asmara subuh terpengaruh, terakhir berefek buruk bagi warga sekitar. Harapan saya ke Pikah Polres Tapteng, agar meningkatkan Patroli untuk mencegah terjadinya tawuran kembali. Dan bagi anak-anak dibawah umur diberikan pembinaan. Kalau yang dewasa diberi tindakan tegas sesuai hukum dan bila perlu masukan kedalam penjara," sebutnya.