Citra Asuransi dan Jaminan Sosial di Mata Salah Satu Pengguna: Tingkat Kepuasan Hanya 60%
Medan (utamanews.com)
Oleh: Mario Delo, M Hirzhi Zhafari, Rolan Fredi Halawa. Dosen Pengampu : Dra. Berlianti M.SP & Dr. Hairani Siregar S.Sos M.SP.
Senin, 07 Okt 2024 23:27
Istimewa
Penulis saat melaksanakan wawancara
Asuransi dan jaminan sosial adalah sistem perlindungan finansial yang dirancang untuk memberikan keamanan terhadap risiko tertentu, seperti kehilangan pendapatan, penyakit, atau kecelakaan.
Asuransi Bumiputera sebagai salah satu contoh asuransi tertua yang ada di Indonesia, mereka merupakan pilihan dari banyaknya keluarga di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, citra perusahaan ini dimata nasabahnya mulai menurun, terutama terkait pengklaiman yang kurang sesuai dengan fakta lapangannya.
Kami melakukan wawancara dengan satu informan yang merupakan salah satu nasabah Asuransi Bumiputera sejak dari dulu.
Informan Bunda Suryana: Harapan Kedepan Untuk Etika Program Kerja Asuransi
Bu Suryana biasa dipanggil bunda Suryana, bekerja di SMA Negeri 3 Medan, sekarang sudah beranjak di umur 58 tahun, tidak lama lagi kurang lebih dalam 2 tahun kedepan sudah akan memasuki masa pensiun. Pertama kali bergabung dengan asuransi atau jaminan sosial, yang sifatnya swasta Bu Suryana dulu pernah gabung yaitu ada asuransi kematian namanya asuransi bumiputera sekarang sudah bangkrut. Di sekitar tahun 90an itu asuransi pendidikan. Di masa itu asuransi bumiputera cukup bagus, kenapa bu Suryana bilang cukup bagus karna tahap tahapan klaim asuransinya itu misalnya ketika untuk pendidikan saat anak masuk sekolah umur 7 tahun itu tanpa kita pun yang mengingatkan pihak asuransi nya sudah kasi kabar & kita sayangkan mereka colapse. terus setelah pns asuransi Bu Suryana punya adalah asuransi kesehatan tapi kalo asuransi kendaraan, kendaraan bunda tidak ada asuransi.
Bu Suryana sendiri tidak pernah mengajukan claim tapi paling pengajuan misalnya ada anggota keluarga yang meninggal, dilapor, itu cepet kok atau misalnya ada anak yang udah gak jadi tanggungan kita lagi, udah selesai kuliah dan udah bekerja sendiri tinggal di lapor beralih dia mandiri atau di tempat kerjanya yang baru otomatis kok semuanya dari sistem tapi memang harus datang ke kantor dan nantinya ada barcode nya online
Bu Suryana pernah operasi kanker sejauh ini menggunakan sesuai dengan fasilitas yang memang diperuntukan untuk golongan kita ya tidak ada kendala misalnya kesehatan, obat ini tidak ada yang diresepkan melalui dokter dan mereka memberikan penawaran kok, hanya saja yang tidak nyaman itu misalnya kita butuh pemeriksaan pendukung beberapa untuk menyimpulkan supaya dia terdiagnosa kalo bpjs kan ada batasnya jadi kita harus bolak balik.
Menurut Bu Suryana secara keseluruhan, tingkat kepuasan nya terhadap layanan asuransi atau jaminan sosial ini mungkin dari rate 1-100 masih di 60, kenapa 60/100? yang pertama, penjelasan yang gak tuntas dari pihak asuransi sendiri maupun dari pegawainya. yang kedua, untuk apakah waktu saat mau mengclaim apakah dia untuk asuransi kesehatan itu maunya ada pendampingan dari sales awalnya itu.Kemudian kompensasi ke fasilitas umum yang bisa diterima oleh masyarakat itu masih kurang. misalnya bpjs mereka saja tidak memiliki perbedaan antara umum dengan bpjs asuransi mandiri padahal ada contohnya, kalo yang bpjs seperti ia layaknya pns itu hanya satu pelayanan tapi kalo dari asuransi mandiri atau asuransi perusahaan bisa satu hari itu 3 pelayanan tadi.