Dalam surat resminya, Dani Irwansah menjelaskan bahwa tiga pintu pelimpah akan dibuka masing-masing setinggi 50 cm. Langkah ini dilakukan untuk mengelola volume air di waduk akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.  

Pihak PLN mengimbau agar masyarakat, khususnya yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Kampar, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir kiriman. "Pembukaan ini merupakan upaya antisipasi untuk menjaga keamanan waduk dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kami mohon pengertian masyarakat atas kebijakan ini," ungkap Dani.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, turut memperingatkan warga yang berada di bantaran Sungai Kampar agar selalu siaga. "Kenaikan debit air dapat terjadi secara signifikan. Kami meminta masyarakat untuk menjauh dari tepian sungai, menyelamatkan barang-barang penting, dan tetap memantau informasi resmi dari pihak terkait," tegas Zulfan.  

Selain itu, BPBD telah menyiagakan tim evakuasi dan peralatan pendukung untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat. "Keselamatan warga adalah prioritas kami. Mohon tetap tenang, tetapi waspada," tambahnya.  

Warga di wilayah yang berpotensi terdampak, termasuk Pelalawan, Kampar, dan sekitarnya, diminta untuk selalu memantau informasi terbaru dari pihak PLN dan BPBD. Pemerintah daerah juga mengimbau agar tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya guna menghindari kepanikan di masyarakat.  

Langkah antisipasi ini diharapkan mampu meminimalkan risiko bencana dan menjaga stabilitas operasional Waduk Koto Panjang.