Calon Bupati (Cabup) Langkat nomor urut 2, Iskandar Sugito, akhirnya angkat bicara terkait dugaan pengutipan uang kepada para murid yang hendak memakai toilet di School & Foundation Al Hidayah, yang beralamat Jalan Sutoyo, Lingkungan VI, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.
Diketahui, School & Foundation Al-Hidayah tersebut merupakan milik Iskandar Sugito.
Guna menindaklanjuti hal tersebut, awak media pun melakukan konfirmasi kepada calon Bupati Langkat tersebut terkait dugaan pengutipan uang di sekolah miliknya tersebut, Rabu (13/11) sore.
"Maaf saya baru balas karena memang baru ada kesempatan untuk membalas. Terima kasih sudah menghubungi saya dan semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kebaikan yang banyak kepada kita. Tentang berita tersebut sudah diklarifikasi oleh pengelola madrasah, bahwa berita tersebut tidak benar," ujar Iskandar Sugito, saat menjawab konfirmasi awak media, Kamis (14/11) sekira pukul 05.55 Wib.
Sementara itu, penanggung jawab sekaligus Pengelola Yayasan Al Hidayah, Muhammad Budi mengatakan, secara tidak langsung jika pengutipan biaya ke toilet tersebut memang benar adanya.
Sebab diakuinya, sempat ada kebijakan internal yang disepakati dengan orangtua murid terkait penggunaan toilet sebagai bagian dari upaya mendisiplinkan siswa yang sering bolak balik meninggalkan kelas.
Pun begitu dikatakan Muhammad Budi, kebijakan tersebut sudah lama dicabut dan tidak berlaku lagi.
“Kebijakan tersebut dulu memang pernah ada sebagai upaya mendisiplinkan siswa, tapi saat ini tidak lagi diberlakukan. Sejak saat itu, tidak ada lagi biaya atau aturan terkait penggunaan toilet,” urai Budi.
Diketahui, dunia pendidikan selalu menjadi sorotan di Indonesia. Apalagi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilakukan masyarakat pada 27 November 2024 mendatang.
Tak hanya itu, dunia pendidikan juga dijadikan salahsatu bahan debat pasangan calon (Paslon) yang akan mengikuti kontestasi Pilkada tahun ini.
Seperti pada debat kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat beberapa hari lalu yang digelar di Hotel Aryaduta, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Pendidikan dijadikan sub tema dalam debat yang diikuti Calon Bupati Langkat nomor urut 1 (Syah Afandin-Tiorita Br Surbakti) dan nomor urut 2 (Iskandar Sugito-Adli Tama Hidayat Sembiring).
Tak ayal, di dalam debat itu kemajuan atau kualitas pendidikan yang ada di daerah tersebut dijadikan salah satu senjata untuk menjatuhkan elektabilitas salah satu pasangan calon.
Seperti yang dilakukan oleh pasangan calon Iskandar Sugito-Adli Tama Sembiring. Paslon ini menguliti lawannya pada debat sub tema pendidikan menjelang kontestasi Pilkada mendatang. Mereka menganggap dunia pendidikan di Kabupaten Langkat belum ada kemajuan hingga sampai saat ini.
Iskandar Sugito-Adli Tama Hidayat Sembiring, selalu membawa harapan atas perubahan dunia pendidikan yang lebih baik lagi jika terpilih nantinya.
Namun faktanya, berdasarkan temuan awak media dilapangan terdapat satu sekolah swasta di Kecamatan Stabat yang diduga mengutip uang muridnya saat hendak membuang air kecil dan air besar di toilet Sekolah itu, yaitu di School & Foundation Al Hidayah.
Sekolah yang disebut sebut milik Calon Bupati Langkat, Iskandar Sugito tersebut diduga mengutip uang muridnya saat hendak membuang air kecil dan air besar di toilet.
"Anak saya sekolah di situ (Yayasan Al Hidayah). Siswa yang buang air kecil dikenakan biaya. Ini kan hal yang tidak wajar, karena siswa yang sekolah di sana juga bayar uang sekolah," ujar Wali murid yang meminta identitasnya tak disebutkan dalam pemberitaan, Rabu (13/11).
Bahkan, anak dari Wali murid ini terpaksa buang air besar di celana karena takut menggunakan toilet sekolah dikarenakan tidak memiliki uang. Bahkan mayoritas siswa juga lebih memilih tidak menggunakan toilet di yayasan itu karena dibebani biaya.
"Lucu aja rasanya, bapak itu (Iskandar Sugito) dalam kampanyenya selalu mengangkat isu dunia pendidikan. Tapi di sekolahnya sendiri kencing pun bayar. Sampai segitunya kali nyari keuntungan. Kesannya kan jadi gak sesuai antara ucapan dan kenyataannya," ucap Wali murid dengan nada kecewa.