Pesta Demokrasi 2024 sudah semakin dekat, banyak dari gen Z dan milenial yang menganggap bahwa pesta demokrasi hanya bertujuan untuk kepentingan beberapa golongan. Keputusan untuk golput atau menggunakan hak pilih sebenarnya merupakan hak pribadi setiap individu.
Hal ini menjadi fokus utama Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dr Hj Susanti Dewayani SpA dan Ronald Darwin Tampubolon SH intens dan konsisten bersama pemuda/i generasi Z dan Milenial sekaligus mendengarkan suara aspirasi yang menjadi ide dan gagasan yang dibutuhkan kaum Gen Z dan Milenial, di Fast Coffe, Jalan Diponegoro, Kecamatan Siantar Barat, Sabtu (2/11/2024), Malam.
Fast Coffee yang terletak di jalan Diponegoro, tepatnya di depan Pasae Hongkong ini cukup unik, mengemas kedai kopi dengan mini bus yang disulap menjadi gerai kopi.
Sebagai warga negara, gen Z dan milenial yang sudah cukup umur memiliki kewajiban untuk menyukseskan pemilu 2024 dengan menggunakan hak pilihnya.
Memiliki pemimpin yang memahami serta bertindak dalam nasib masyarakat umum sangat diperlukan.
Harapan ini tidak terlepas dalam kepercayaan gen Z dan milenial pada perkembangan dan kemajuan di masa mendatang. Dengan harapan pemimpin mampu membawa Kota Pematangsiantar lebih baik dan berkembang.
“Kita berharap para pemilih muda bisa menentukan pilihan dengan cerdas sehingga tidak dimanfaatkan oleh politikus yang hanya mencari dukungan sementara untuk mendapatkan kekuasaan. Di tangan anak-anak muda ini, masa depan Kota Pematangsiantar ke depan bakal ditentukan,” ungkap dr Susanti didampingi Ronald Tampubolon.
Populasi Indonesia membuat kedai kopi jadi tempat nongkrong bagi anak muda.
Kaum milenial pun jadi penggerak gelombang ke-4 industri kopi yang mampu bersaing dengan gerai internasional.
Dalam laman Statista, kenaikan konsumsi kopi dalam negeri berkontribusi pada tumbuhnya kafe dan kedai kopi lain yang digerakkan dan menyasar anak-anak muda. Pada 2022, kafe dan bar di Indonesia tercatat mencetak nilai penjualan (sales value)sekitar 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30,2 triliun. Pasar ini diperkirakan masih akan tumbuh hingga 3,8 miliar dollar AS pada 2026.
Moelyono Soesilo dalam bukunya bertajuk ”Kopi Kita: Geliat, Hype, dan Karut-marut Masalahnya” mengatakan, banyaknya kedai kopi instagramable dan kekinian sejak lima tahun terakhir adalah hasil perubahan tren kopi.
Kopi kini dikemas dengan beragam bentuk. Pilihan rasanya juga bervariasi, mulai yang pahit hingga manis karena campuran susu atau gula aren. Harga yang terjangkau membuat kopi bisa dinikmati siapa saja dari beragam kalangan.
Tampak dr Susanti dan Ronald akrab berinteraksi dilokasi tongkrongan kekinian.