Pengisi ceramah pada kegiatan Membumikan Al-Quran yakni Naza ditemani Ustad Ananda Siregar.

Naja, hafiz Quran cilik yang pernah mengikuti program Ramadhan RCTI tahun 2019 bertajuk Hafiz Cilik Indonesia.

Hafiz cilik asal Mataram, Muhammad Naja Hudia Afifurrahman menjadi inspirasi banyak orang setelah mampu menghafal Al-Quran dalam kurun waktu sepuluh bulan. Celebral Palsy (lumpuh otak) yang mengganggu psikomotorik bocah sembilan tahun asal Gombong, Lombok, NTB itu nyatanya tak menghalangi aktivitasnya selama ini.

Tampak hadir juga Tokoh Muslimah Majelis Taklim Barat Nita Maulida Damanik, dan ratusan muslimah se Kota Pematangsiantar. Kegiatan juga diramaikan dengan pembacaan Al-Qur’an serta penampilan Muslim dan Muslimah Milenial kreatif Pematangsiantar.

Antusiasme dan kekaguman para muslimah yang hadir tampak saat para muslimah membaca ayat-ayat Al-Quran dan ditebak secara tepat oleh Naja beserta artinya.

Sebelumnya, Tokoh Muslimah Sumatera Utara dr Susanti Dewayani SpA menyampaikan terima kasihnya kepada para panitia dan seluruh muslimah yang hadir.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan yayasan Bumi Al-Qur’an Kota Pematangsiantar yang telah menggelar kegiatan semegah ini,” sebutnya.

dr Susanti menyampaikan bahwa kegiatan membumikan Al-Qur’an sebagai salah satu momentum memacu kita untuk semakin mencintai Al-Qur’an, membudayakan literasi Al-Qur’an, dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur ajaranNya dalam kehidupan. 

“InsyaAllah, kegiatan ini akan dapat menambah wawasan, penghayatan, dan cinta kita kepada Al-Quran,” sebutnya.

dr Susanti mengaku bangga atas kehadiran Naza yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh ratusan jamaah yang hadir di kegiatan Talkshow Membumikan Al-Qur’an di Pematangsiantar.

“Semangat dan motivasi ananda Naja memberikan kami refleksi untuk terus melanjutkan perjuangan-perjuangan di kehidupan sehari-hari dan meningkatkan ketakwaan serta keimanan untuk terus beribadah kepada Allah SWT,” sebutnya.

dr Hj Susanti Dewayani SpA selaku Tokoh Muslimah Sumut juga menuturkan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Pematangsiantar khususnya muslim dan muslimah.

Pasalnya, ia juga menjelaskan dalam membangun generasi yang berakhlaqul karimah, perlu secara konsisten dan secara bersama-sama menyerap seluruh tausyiah-tausyiah ulama yang hasilnya untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan dan amal yang dampaknya untuk kehidupan masyarakat yang harmonis dan madani.

dr Susanti juga mengajak jamaah agar terus bahu-membahu bersinergi dan berkolaborasi untuk saling mendukung yang tujuan utamanya untuk berbuat kebaikan di tengah-tengah masyarakat.