Jumat, 29 Mar 2024 12:29
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones
iklanpudam

Pengamat: Reuni 212 Sarat Dengan Kepentingan Politik

JAKARTA (utamanews.com)

Oleh: Soni

Selasa, 27 Nov 2018 17:57

Istimewa
Ilustrasi
Awal Desember nanti reuni alumni 212 akan kembali digelar. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga telah mengizinkan penggunaan Monas untuk agenda ini. Pengamat politik Ray Rangkuti menilai acara alumni 212 ini bukan kegiatan keagamaan melainkan bertujuan politis. 

"Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya? Itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengkapitalisasi agama ini. Mengkapitalisasi agama terus menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah," kata Ray kepada wartawan di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa.

Ray pun heran kegiatan demonstrasi yang menyeret mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke penjara itu masih tetap ada, padahal tujuannya memenjarakan Ahok telah terpenuhi. "Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada," ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani ini.

Dia mengatakan, menjelang Pemilu 2019, di mana suhu politik akan cenderung memanas, seharusnya para tokoh agama yang tergabung dalam alumni 212 ini menyampaikan dakwah yang membuat suasana tenang dan sejuk. Apalagi, lanjut dia, saat ini kedua kubu pasangan capres-cawapres kerap saling serang dengan hal-hal yang tidak substantif.

"Dakwah itu ya mestinya dalam situasi seperti ini kita buat lebih tenang karena kita sudah mengerti suasananya sudah mulai agak tegang lagi kan. Kedua belah pihak itu tadi kan terpancing untuk lebih menyukai politik nyinyir, kampanye nyinyir dibanding kampanye otak," ujar dia.

Kalau pertemuan 212 itu mau apa saja silakan, tapi tolong jangan dibawa-bawakan itu soal agama. Itu jelas politik, pertemuan politik untuk tujuan politik. Jadi, kalau saya pribadi jangan bawa-bawa agama, kasihan agamanya di bawa-bawa, padahal tujuannya jelas politik, targetnya politik," pungkasnya.

Menurutnya, tak masalah digelar pertemuan 212, asalkan jangan dihubungkan dengan agama. Padahal jelas itu kaitannya dengan politik. 

Rencananya, Prabowo-Sandi akan ikut menghadiri Reuni 212 pada 2 Desember mendatang.

Editor: Dito

T#g:212
makeup remover
Berita Terkait
  • Minggu, 06 Nov 2022 09:56

    Ansor DKI ke PA 212: Jangan Merasa Paling Benar

    Menanggapi keluhan Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif yang menyebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kerap mengkritik aksi massa yang digelar pihaknya, Ketu

  • Selasa, 18 Feb 2020 03:18

    Mewaspadai Demo 212 di KPK Hanya Mencari Sensasi

    Kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan beberapa kelompok lain akan melaksanakan demonstrasi pada 21 Februari 2020 di KPK. Demonstrasi tersebut diduga sebagai cara untuk

  • Selasa, 10 Des 2019 03:10

    Mempertanyakan Relevansi dan Urgensi PA 212

    Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan reuni pada 2 Desember 2019. Sejumlah pihak mempertanyakan urgensi dan relevansi kegiatan tersebut. Selain itu, acara reuni yang melibatkan massa dalam jumlah bes


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️