Suasana di depan Kantor DPRD Sumatera Utara, Rabu (26/3/2025), mendadak memanas! Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Medan turun ke jalan, menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang baru disahkan.
Aksi yang digerakkan oleh Aliansi Mahasiswa SUMUT BERGERAK ini dipimpin langsung oleh Ketua-ketua BEM dari beberapa kampus Seperti USU, Muzamil Ihsan, UINSU : Khairul Fahmi, UNPAB : Ananda sebayang, Dharmawangsa; Zaki, dan UNUSU Serta masyarakat Sipil yg membesamai. Peserta Aksi Sekitar 120an mahasiswa dari USU, UINSU, Universitas Pancabudi, Universitas Dharmawangsa, dan UNUSU berkumpul, membawa spanduk dengan tulisan keras seperti "Cabut UU TNI!" dan "Dewan Perusak Rakyat!".
Dalam orasinya, para mahasiswa menuding pengesahan UU TNI dilakukan secara tertutup dan hanya menguntungkan segelintir pihak. "Reformasi menolak Dwi Fungsi ABRI, tapi sekarang malah dihidupkan kembali!" teriak salah satu orator dengan lantang.
Aksi unjuk rasa yang awalnya damai mulai memanas saat massa membakar ban bekas dan menutup jalan di depan gedung DPRD. Tak hanya itu, mereka juga berusaha masuk ke dalam area gedung hingga terjadi aksi saling dorong dengan petugas keamanan.
Namun, menjelang waktu berbuka puasa, suasana sedikit mereda. Massa aksi menghidupkan lilin sebagai simbol perlawanan dan menggelar buka puasa bersama di lokasi. Usai menyampaikan pernyataan sikap dalam konferensi pers, mereka kembali menggoyang pagar DPRD sebelum akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 19.45 WIB.
Meski telah berakhir, aksi ini diyakini bukan yang terakhir. Para mahasiswa berjanji akan terus mengawal kebijakan yang mereka anggap merugikan rakyat. "Ini baru awal! Jika tuntutan kami tak digubris, kami akan turun lagi dengan jumlah yang lebih besar!" tegas salah satu peserta aksi.