Berbagai opini dan dugaan pun bermunculan terkait ramainya bendera One Piece yang bermunculan di medsos setelah Pemerintah mengumumkan logo resmi HUT ke-80 RI. 

Dugaan itu menurut sebagian orang seperti menggambarkan perlawanan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia atau adanya dugaan gerakan sistematis memecah bangsa lewat pengibaran bendera anime One Piece. 

Wakil Walikota Binjai yang juga menjabat sebagai Plt. Ketua DPD PSI Kota Binjai, Hasanul Jihadi, SH., S.Sos. M.Kn, ikut berkomentar terkait munculnya fenomena bendera One Piece yang viral dan ramai dikibarkan di jagat maya akhir akhir ini.

Menurutnya, munculnya fenomena bendera One Piece di yang ramai di media sosial (medsos) jelang hari kemerdekaan RI tahun ini merupakan bagian dari ekspresi masyarakat. 

"Pertama, saya selaku Wakil Walikota Binjai yang saat ini menjabat di pemerintahan, harus tetap memberikan rasa optimisme kepada masyarakat. Artinya, terkait pengibaran bendera One Piece maupun pengibaran bendera atau simbol simbol lain, menurut saya itu merupakan bagian dari ekspresi masyarakat dan itu adalah hal yang biasa biasa saja," ungkap Hasanul Jihadi saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (2/8). 

Pria yang akrab disapa Jiji ini juga menegaskan, banyaknya bendera One Piece juga bukan merupakan suatu ancaman. 

"Hal itu jangan dianggap suatu ancaman yang terlalu serius, kita terlalu ketakutan atau seperti apa. Sebab kita dijamin kebebasannya untuk berpendapat," beber Wakil Walikota Binjai. 

Sama seperti pengibaran bendera bendera lainnya, pria yang saat ini juga dipercaya sebagai Plt. Ketua DPD PSI Kota Binjai ini mencontohkan bendera berwarna hitam yang bertuliskan Tauhid, bendera panji panji Islam, bendera partai, bendera gajah, atau bendera parpol lain yang dinilainya sebagai bentuk ekspresi dari masyarakat. 

"Namun yang harus kita fahami, jangan sampai nilai nasionalisme kita luntur dan gugur hanya karena semangat yang lebih baik itu ditunggangi oleh kepentingan kepentingan yang memang ingin disintegrasi bangsa dan ingin memecah belah bangsa kita. Hal itu menjadi catatan penting yang harus sama sama kita fahami," tegas Jiji dengan semangat. 

Tidak hanya itu, ramainya bendera One Piece di jagat maya menurut Jiji dinilai sebagai sebuah trend di dalam politik modern saat ini. 

"Itu adalah hak konstitusional, hak ekspresi berpendapat dan mungkin bisa menjadi trend. Karena memang dalam politik modern hari ini, penggunaan media sosial akan jauh lebih gampang untuk viral, akan jauh lebih gampang untuk menciptakan trend. Tapi jangan sampai trend ini malah menggugurkan rasa nasionalisme kita," kata Jiji. 

Ekspresi yang dimaksud menurut kader Partai besutan Kaesang Pangarep ini adalah hal yang biasa dan lumrah. 

"Karena kami meyakini ekspresi yang dilakukan oleh masyarakat itu niatannya adalah untuk melakukan hal yang lebih baik," bebernya. 

Munculnya bendera One Piece sambung Hasanul Jihadi juga merupakan bentuk Satir (Gaya bahasa yang digunakan untuk mengkritik atau menyindir suatu keadaan, perilaku, atau fenomena sosial) dari masyarakat. 

"Justru ini menjadi evaluasi bagi pemerintah, bahkan saya dalam skup yang paling kecil di Kota Binjai, kami menganggap ini sebuah Satir dari masyarakat yang harus kami tanggapi dengan baik, harus menunjukkan kerja yang baik, harus terus menunjukkan rasa optimisme yang baik dan rasa kepercayaan yang besar, sehingga rasa nasionalisme ini memang benar benar kita jaga bersama sama," ucapnya. 

Tidak hanya saat ini, bendera One Piece diakui Jiji juga pernah muncul saat kampanye Pilpres Prabowo Gibran. "Waktu itu (kampanye) juga naik benderanya," sebut Jiji. 

Dirinya pun berharap, bentuk ekspresi dari masyarakat tersebut jangan sampai membuat kegaduhan. 

"Jangan menganggap hal itu harus dicekal dan sebagainya. Tapi bagi kita hari ini justru pemerintah punya tanggung jawab untuk memberikan rasa optimis yang besar. Kita harus terus memberikan harapan serta mimpi untuk meraih cita cita kita, yaitu Indonesia Emas 2045. Ini harus benar benar kita kejar," pintanya. 

Diakhir ucapannya, Hasanul Jihadi mengungkapkan, 

Atas nama Pemerintah Kota Binjai, berharap kepada kita semua agar terus menumbuhkan rasa nasionalisme didalam diri kita masing masing. 

"Mau ada bendera apapun di belakang kita, mau bendera partai atau yang lainnya, itu adalah bagian dari bentuk ekspresi," demikian tutup Hasanul Jihadi.