Calon Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu mengatakan, kalau pemimpin yang punya isi kepala, maka dia akan berpikir ke depan, bagaimana memajukan daerah dan menyejahterakan masyarakatnya.
Kalau pemimpin yang punya hati, maka dia akan memiliki rasa keberpihakan dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakatnya yang lemah.
“Tetapi, jika pemimpinnya tidak punya isi kepala, tak punya hati, cuma mengandalkan tangan dan kaki, maka dia akan menginjak masyarakatnya,” kata Masinton Pasaribu kepada warga Desa Pasaribu Tobing Jae, Kecamatan Pasaribu Tobing, Senin malam (4/11/2024).
“Karena, pemimpin yang hanya jago kandang dan otak kosong itu, beraninya cuma kepada masyarakat kecil, betul ya bapak-ibu,” sebut Masinton.
Masinton Pasaribu mengatakan, saat ini pilihan masyarakat Tapteng hanya dua, memilih untuk melanjutkan penindasan, atau memilih perubahan bersama Masinton-Mahmud.
“Kalau ingin perubahan, coblosnya nomor 2. Kalau ingin perubahan, masyarakat jangan mau ditakut-takuti. Kalau ingin perubahan, masyarakat jangan mau disogok dengan politik uang,” ujar Masinton.
Maka itu, masyarakat jangan mau menjual harga diri dengan menerima sogokan duit seratusan ribu rupiah, tapi akan sengsara lagi selama lima tahun ke depan.
“Kalau masih mau terima duit sogokan, itu bukan perubahan namanya. Itu bukan naik kelas, justru turun kelas,” tegas Masinton Pasaribu.
Masinton-Mahmud punya komitmen tinggi menghadirkan pemerintahan daerah yang adil untuk semua masyarakat. Pemerintahan yang transparan, akuntabel, bebas korupsi dan anti pungli.
“Kita akan awasi, baik itu organisasi perangkat daerah seperti kepala dinas, kepala bagian, camat, kepala desa, lurah dan perangkat desa, semua kita arahkan untuk tidak korupsi,” kata Masinton.
Tetapi kalau pemimpinnya korupsi, serakah, tamak dan rakus, maka bawahannya pasti ikutan korupsi. Daerah ini pun akan tetap tertinggal, masyarakatnya akan hidup dalam ‘penindasan’ dan kesengsaraan.
“Kalau masyarakat masih terima duit sogokan, maka tidak akan ada perubahan. Daerah ini pun tidak akan pernah maju dan berkembang,” ungkap