MUARATEBO, JAMBI (utamanews.com) - Menjelang arus mudik tahun 2015 atau H-15, tentunya jalan lintas Sumatera (Jalinsum) menjadi perhatian serius bagi pemudik dan pengguna jalan. Pasalnya berdasarkan pantauan media ini dilapangan, sedikitnya ada sekitar 6 titik di jalinsum yang rawan longsor. Parahnya lagi kondisi jalinsum di lokasi tersebut rusak parah dan bergelombang. Bahkan sampai detik ini belum ada perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Andi, warga Desa Teluk Rendah Kecamatan Tebo Ilir mengungkapkan, jika lokasi jalinsum yang rawan longsor tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. “Jangankan untuk diperbaiki, tanda atau himbauan di sepanjang jalan pun sangat minim. Harusnya dipasang tanda peringatan, jadi pengguna jalan dapat tetap waspada," ucapnya.
Sama halnya yang dirasakan Budi, pengemudi sopir truk yang biasa melintasi Jalinsum ini. Dia mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi jalan Jalinsum. Apalagi menjelang arus mudik lebaran nanti, jika tidak ada antisipasi dari pemerintah dipastikan kerusakan bakal bertambah parah. "Sayo be yang biasa melintas kadang takut kalau pas lewat sini," katanya sambil menunjuk titik rawan longsor tersebut.
Beberapa titik rawan longsor sepanjang Jalinsum antara perbatasan Kabupaten Batanghari dan kabupaten Tebo yang harus diwaspadai oleh pemudik atau pengguna jalan yakni, di desa Tanah Longsor, Desa Teluk Rendah, Bukit Sari Kecamatan Tebo Ilir, Simpang TPIL, Desa Kadang dan Desa Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah.
Sementara itu pantauan media ini, di sejumlah tempat lain di jalinsum Tebo Jambi, tengah mengalami perbaikan jalan, namun hingga kini pengerjaannya belum juga rampung. Antara lain di daerah simpang pelayang.
Pengawas Kementerian Pekerjaan Umum Balai Pelaksana Jalan Nasional II (BPJN II) Provinsi Jambi Zulpahmi saat dikonfirmasi media ini, Kamis (02/7), via ponsel menerangkan bahwa, pekerjaan jalan lintas sumatera saat ini merupakan pekerjaan lanjutan tahun sebelumnya. Sedikitnya ada 7 titik lokasi yang yang kita kerjakan. "Itu kita perkirakan panjangnya mencapai 7 Km dari Desa Muara Kilis hingga Desa Sungai Keruh, Kecamatan Tebo Tengah," ucapnya meyakini.
Pekerjaan jalan tersebut merupakan offerlay atau pengaspalan beton dua lapis dikerjakan oleh rekanan PT Agro dengan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun 2015. " Yang jelas pengerjaannya menggunakan APBN 2015," tegas Zulpahmi kepada media ini.