Menurut Rusman, kematian Santri sendiri belum sepenuhnya diterima pihak keluarga. Banyak sekali kejanggalan yang mereka dapatkan, yakni bagian dada, leher, rusuk, dan bagian telinga korban diduga lebam.
"Setelah sampai dirumah duka, kami memeriksa tubuh korban, sejumlah bagian tubuhnya lebam, yang lebih anehnya dan membuat kecurigaan kami semakin kuat, dari mulut korban ini terus mengeluarkan buih dan mengeluarkan darah dari dubur," jelas Risman yang mengaku sebagai keluarga korban kepada wartawan melalui Handphone, Sabtu (25/1/25).
Risman menduga adanya tindak kekerasan yang dialami korban di Lapas Kelas IIA Sibolga, dan juga dugaan keracunan makanan.
"Kami menduga adanya kekerasan yang dialami keluarga kami ini, dan diduga sengaja diracun, sebab kecurigaan kami itu dikarenakan dari mulut korban mengeluarkan buih dan darah dari dubur. Jelas ini kematian yang sangat tidak wajar" ungkap Risman.
Walau demikian, sesuai syariat agama, pihak keluarga tetap mengkebumikan korban dan berencana akan melaporkan ke pihak berwajib kejadian tersebut.
"Kami selesaikan dulu pemakaman dan selanjutnya kasus ini akan kami bawa keranah hukum. Kami ingin mengetahui secara jelas penyebab kematian keluarga kami, apa motif dibalik ini semua," tegasnya.
Risman mengakui, bahwa korban memang bersalah karena tersandung kasus narkotiba, namun korban juga manusia yang mendapatkan hak yang sama di NKRI.
"Kalau dugaan kami ini nanti benar, kami jelas tidak terima, kenapa ini harus diperlakukan kepada keluarga kami, apakah ada pesanan dari pihak lain?, dan pengawasan di Lapas Sibolga minim, atau sengaja dilakukan pembiaran oleh pihak lapas sehingga terjadi korban jiwa? Kita tunggu hasil dari pihak lapas untuk mengutarakan apa sebab, apa penyakit, dan motif kematian kelurga kami ini," sebutnya.