Sabtu, 27 Apr 2024 03:30
flash sale baju bayi
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Bertarung Nyawa, Jembatan di Kecamatan Tambangan Tak Kunjung Diperbaiki Bupati Madina

MEDAN (utamanews.com)

Oleh: Tuan Laen

Senin, 07 Okt 2019 14:07

Istimewa
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cekal Korupsi Indonesia (CKI) D Tampubolon angkat bicara dan meminta agar Bupati Kabupaten Mandailing Natal (Madina) segera membangun jembatan yang hanyut terbawa banjir bandang pada tahun 2018 lalu, yang berada di Kecamatan Tambangan Kabupaten Madina.

"Dalam hal ini Bupati Madina diharapkan dapat menanggapi keluhan masyarakat dan memberikan solusi yang terbaik di daerahnya. Jangan sampai jatuh korban, baru sibuk untuk membangun jembatan. Kita sangat prihatin dengan kondisi warga Tambangan, bertarung nyawa saat melintasi jembatan gantung diatas Sungai Batang Gadis itu," kata D Tampubolon, Senin (7/10).

Sebelumnya, jembatan utama itu juga sebagai penghubung untuk menuju tujuh desa yaitu, Desa Tambangan Jae, Tambangan Tonga, Tambangan Pasoman, Rao-rao Dolok, Rao-rao Lombang, Simangambat dan Panjaringa. Sejak jembatan tersebut putus pada tahun 2018, hingga kini tak kunjung dibangun. Masyarakat terpaksa membuat Getek atau Rakit sebagai alat penyeberangan untuk membawa hasil panennya selama 5 lima bulan terakhir ini.

"Bupati juga harus bermanfaat dan bertangung jawab untuk pembangunan di daerahnya, jangan sampai keluhan masyarakat seperti jembatan kepentingan masyarakat umum diabaikan, karena beliau dipilih sebagai pelayan untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat yang akan disampaikan kepada Pemerintah, dan bukan untuk dilayani masyarakat", pungkas D Tampubolon.
Salah seorang warga sekitar bernama Cein lubis (39) mengatakan, karena sudah tak tahan bergetek akhirnya masyarakat melakukan musyawarah untuk membangun jembatan gantung sementara yang terbuat dari kayu. Beruntung, salah seorang putra daerah yang menjadi anggota DPRD Madina itu mau membantu dan mengeluarkan dana pribadinya. Jembatan gantung atau rambin sepanjang 60 meter dari papan akhirnya dibuat.

"Kami bersyukur, walaupun jembatan itu tidak bisa dilintasi oleh mobil, dan hanya dengan sepeda motor, dan saat melintas harus bergantian, kami sangat berterimakasih kepada putra terbaik yang sekarang ini menjabat sebagai anggota DPRD Madina tersebut", ujar Cein.

Sementara, ketua Panitia Pembangunan Rambin Tambangan menyatakan, masyarakat di tujuh desa ini hanya mengandalkan jembatan gantung sejak April 2019 sebagai penghubung utama dengan dunia luar. "Kami sangat kesulitan membawa hasil bumi dari kampung ke pusat kecamatan. Buah-buahan menjadi murah karena mahalnya biaya langsir dari desa ke pusat kecamatan, dan biaya ojek menjadi sangat mahal", katanya.

"Biaya ojek menjadi Rp10 ribu per sekali antar dengan jarak tempuh hanya 3 Km. Sementara biaya hasil getah hanya Rp5 ribu per kg. Dua kilo getah untuk sekali jalan. Mirisnya lagi, warga yang menderita sakit butuh waktu lama jika ingin berobat. Sebab mobil yang tak bisa melintas terpaksa memutar jauh membawa pasien untuk berobat ke rumah sakit yang berada di Ibukota Kabupaten Madina", katanya.

Sementara Ali Syahrin (25) warga Desa Tambangan Jae menyebutkan, anak-anak sekolah menjadi terlambat setiap hari karena tidak ada mobil Angkutan Kota (Angkot) yang mau membawa mereka ke sekolah. "Anak sekolah menjadi terlambat masuk karena harus jalan kaki. Banyak anak sekolah mulai SMP, SMA dan Pesantren yang bersekolah di ibu kota kecamatan dan Panyabungan. Apalagi, tanah wakaf masyarakat berada di seberang Sungai Batang Gadis, setiap jenazah ingin dikebumikan, terpaksa kerandanya terlebih dahulu harus dilepas, dan hanya diikat ke papan. Bahkan, mayat itu pun sempat dibawa pakai getek, sedih rasanya," kata Ali Syahrin.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gertak) Hendra P Hutagalung menyatakan, sangat miris dan sedih mendengar kabar perjuangan masyarakat Desa Tambangan Kabupaten Madina.

"Jembatan penghubung tujuh desa yang berada diatas sungai batang gadis sejak tahun 2018 hanyut terbawa banjir bandang, dan hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) belum ada memberikan perhatian untuk membangun atau memperbaiki kembali jembatan yang putus tersebut", tukas Hendra.
Editor: Budi

T#g:JembatanMadina
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait
  • Senin, 30 Okt 2023 16:40

    Jembatan Sei Air Tenang makan korban

    Jembatan Titi Besi atau yang biasa disebut Jembatan Sei Air Tenang sekaligus jembatan yang menghubungkan Kecamatan Padang Tualang dan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, akhirnya memakan korban. 

  • Selasa, 24 Okt 2023 17:24

    Delapan Jembatan Sekaligus Diresmikan Bupati Taput

    Dengan 8 (delapan) batu prasasti ditandatangani Bupati Tapanuli Utara (Taput ) Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si., didampingi Asisten II Marihot Simanjuntak dan beberapa pimpinan OPD terkait. Dengan meres


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️