Jumat, 26 Apr 2024 13:14
flash sale baju bayi
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Kontraktor dan warga Labura berselisih karena Sumur Bor

Laporan: Darwin Marpaung

Sabtu, 07 Feb 2015 15:34

(utamanews/darwin)

Menindaklanjuti bangunan MCK yang asal jadi di desa mereka, sejumlah warga Lobuhuala Kualuh Selatan Labura telah melayangkan surat laporan dan keberatan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Labuhanbatu Utara.

Surat warga direspons oleh anggota DPRD Labura Ketua Komisi C dari Fraksi Partai Golkar yang bernama Hendri.

kemudian Hendri menyarankan kepada AN (52 Tahun) sebagai pemborong/penanggung awab bangunan tersebut, agar meninjau ulang lokasi hasil kerjanyanya serta menemui warga yang telah mengajukan surat laporan keberatan pada DPRD Labura untuk berkoordinasi dan bermusyawarah dengan sarga untuk mencari solusi pemecahan masalah yang terjadi.

Mendapat saran yang dari DPRD, AN langsung turun ke Lobuhuala. Sesampainya di lokasi, AN langsung menemui para Warga.

Anehnya, ungkap seorang warga Lobuhuala pada wartawan, AN bukan bernada lembut dan mengajak warga untuk berunding untuk menemukan solusi tentang permasalahan yang terjadi namun AN malah marah-marah pada warga, mempermasalahkan kenapa warga mengajukan surat laporan dan keberatannya pada DPRD Labura.

"Kami pikir AN datang kemari untuk merundingkan hal ini dengan kami secara baik, eh malah beliau marah- marah dan membentak kami," ujar warga.

AN sewaktu dikonfirmasi oleh awak media mengatakan, "Mau bagaimana lagi kita buat pembangunan Sumur bor ini soalnya kita sudah berulang ulang kali membor ke dasar tanah untuk mendapatkan mata air namun hal itu tidak juga membuahkan hasil. Malah mata bor yang di pakai patah karena tidak sanggup menembus bebatuan yang berada di dasar tanah."

Lanjut AN, saya sudah koordinasikan hal ini pada Camat Kualuh Selatan. "Pak Camat mengatakan apa pun ceritanya bangunan itu harus mendapatkan Air. Atas saran Kepala Desa dan beberapa warga dibuatlah sumur galian makanya saya buat sumur galian, ternyata ada warga yang tidak terima akan hal itu kemudian melayangkan surat ke DPRD."

Tambahnya, kemudian Ketua Komisi C DPRD, Hendri menelepon saya untuk menyelesaikan masalah ini makanya saya datang kemari. Saya bingung apa sebenarnya mau warga disini, dan jika ada pihak Badan Pemeriksa Keuangan untuk memeriksa bangunan ini saya sudah siap.

JS (42 Tahun) warga Lobuhuala yang berada di lokasi tersebut mengatakan, "Apa pun ceritanya kami mau bangunan itu harus betul-betul dilaksanakan sesuai permintaan kami sebelumnya. Air harus bersumber dari bor bukan dari Sumur Galian. Disamping itu kami meminta data yang sebenarnya tentang Bestek serta juknis juga satuan harga dari pada nilai Pagu Anggaran untuk pembangunan ini. Sebab yang kami ketahui dari Kabid Pengairan dan Bangunan Indra Paria yang kami temui beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa anggaran bangunan untuk pembangunan MCK senilai Rp405 juta"

"Dana yang dikucurkan untuk pembangunan ini sangat besar, namun sangat disayangkan nilainya tak sebesar realisasi yang ada, sebab menurut perincian dan perhitungan kami, paling dana yang digelontorkan hanya sebesar Rp150 juta," tandas JS. (Darwin Marpaung)
T#g:labura
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait

tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️