Jumat, 19 Apr 2024 05:21
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Dean Siringo-ringo, Mahasiswi Tuna Netra dari FISIP USU kantongi segudang prestasi

MEDAN (utamanews.com)

Senin, 08 Jun 2015 06:16


Dean Pintauli Siringo-ringo, 20 tahun, mahasiswi semester IV Jurusan Kesejehteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Wanita berambut panjang ini mengalami masalah penglihatan sejak diserang penyakit campak di usia 6 tahun dan mengalami kebutaan total saat duduk di bangku kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. 

Keceriaan seorang bocah yang kala itu baru akan memasuki jenjang pendidikan dasar itu dipaksa pupus oleh komplikasi serangan infeksi virus rubeola, kasus yang sudah sangat jarang terjadi di tengah gencarnya program imunisasi bayi dan balita yang diluncurkan pemerintah kita. Namun apa mau dikata, Dean yang sudah tidak memiliki ayah ketika ia duduk di kelas 4 SD, harus menerima kenyataan pahit bahwa kemampuan penglihatannya semakin menurun dari tahun ke tahun hingga ia pun mengalami kebutaan total saat duduk di kelas X SMA dan tak mungkin lagi disembuhkan. 

Pendidikan Merupakan Pengganti Penglihatan, Pendidikan Merupakan Ilmu untuk menutupi Kekurangan!

Namun dengan kondisi matanya semakin memburuk justru membuat Dean semakin semangat dalam menjalani kehidupan sehari hari. 

Dean memiliki bakat dibidang seni dan karya ilmiah. Dia pernah membawa nama Sumut dalam perlombaan baca puisi di tingkat nasional. Mulai dari SD sampai sekarang ini di perguruan tinggi. Dean tidak pernah sekolah di tempat orang kebutuhan khusus tetapi sekolah layaknya orang normal. 

Dean selalu mendapat 10 besar sewaktu menginjakkan kaki di SD, SMP, SMA. Terbukti dengan IPK saat ini mencapai 3.4. Terakhir, dia mendapat tawaran beasiswa dari Andre, salah satu rekan Rektor Coil State University, Amerika Serikat untuk kuliah disana. Tawaran tersebut langsung disambut gembira wanita berambut panjang, kelahiran 3 September 1994 itu. Rencananya pada tahun ini ia akan pindah kekampus tersebut. 

“Puji Tuhan, Koko Andre menawari saya beasiswa. Saya tentu menerimanya karena saya dari dulu ingin kuliah di AS. Bagi saya pendidikan merupakan pengganti penglihatan, pendidikan merupakan ilmu untuk menutupi kekurangan,” katanya. 

Diawal masa kuliahnya, Dean sudah berhasil membuat sebuah novel berjudul “ Terpilih Terpanggil” yang menceritakan tentang kekurangan bukan merupakan penghalang, Novel tersebut dipublish secara mandiri bersama teman-temannya, dan dijual terbatas dengan kerabatnya saja hanya sekitar 150 eksemplar. 

“Saya tidak mengalami kesulitan dalam menulis novel karena sewaktu saya masih bisa melihat, orang tua saya sudah membeli mesin tik. Sekarang saya memiliki laptop yang di-setting audible. Saya juga masih aktif menulis hingga saat ini, “katanya. 

Dean memiliki cita-cita menjadi anggota DPR, mendirikan sekolah dan pebisnis andal. Keinginannya menjadi DPR dilatarbelakangi dengan minimnya perhatian kepada penyandang disabilitas. 

Selain prestasinya dibidang pendidikan, ternyata Dean mempunyai prestasi di bidang olahraga, yaitu bulan Agustus mendatang, Dean akan mengikuti perlombaan renang tunanetra yang tepilih mewakili Sumatera Utara (Sumut) pada Asian Paralimpic Games (APG) 2015 di Bandung.


“Dean tidak pernah menyesali yang sudah terjadi. Mungkin karena kebutaan Dean bisa mencapai apa yang telah Dean capai sekarang.” ujar Dean saat diwawancarai. 

Dia sudah terbiasa hidup dengan memanfaatkan apa yang ada. Keluh kesah dan penyesalan tidak ada dalam kamus hidupnya. Dia berhasil menyiasati keterbatasannya dengan berbagai karya dan prestasi yang tidak semua orang bisa melakukannya.

Oleh: Classy Publisher
T#g:publishertokohUSU
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait

tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️