Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai aksi terorisme yang kerap terjadi belakangan ini masih merupakan rangkaian dari jaringan-jaring kelompok terorisme yang pernah ada di Indonesia. Ini dikatakan Kepala BNPT Pusat Ansyad Mbai dalam acara Diskusi Bersama Jurnalis dengan BNPT di Hotel Emerald Garden, Selasa (28/5) siang.
Menurut Ansyad Mbai, aksi-aksi terorisme yang terjadi pada tahun ini tidak lepas dari rangkaian teror yang dilakukan kelompok jaringan terorisme yang pernah ada di Indonesia, seperti Jamaah Islamiyah (JI), JI dapat dibubarkan, anggota JI membentuk sel-sel baru dan mendirikan tempat pelatihan baru, dan kegiatan ini terus berlanjut, meski densus terus mengejar mereka. Dan sel-sel baru ini terus membuat aksi teror termasuk teroris yang ditangkap baru-baru ini.
“Masyarakat terutama menjelang Pemilu ini lebih meningkatkan kewaspadaannya akan aksi teror, karena BNPT berkeyakinan masih ada ratusan lagi pelaku terorisme yang berkeliaran di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu dalam diskusi ini, BNPT juga menghadirkan Fauzi Ali, mantan anggota Jamaah Islamiyah. Dalam diskusi itu, Fauzi Ali menceritakan begitu mudahnya anggota teroris ini menciptakan bahan peledak. Semetara pasokan senjata didapat dari negara tetangga seperti Filipna dan Kelantan. Dalam diskusi ini, selain Kepala BNPT Ansyad Mbai, sejumlah pejabat di BNPT juga menjadi pembicara dalam diskusi ini. (kiss)