Jumat, 19 Apr 2024 10:22
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Harga Garam di Padang Lawas Utara Naik Hingga 100%

Paluta (utamanews.com)

Oleh: Yasir Harahap

Kamis, 27 Jul 2017 11:07

Dok
Akmal Soleh Tanjung

Akmal Soleh Tanjung, pemilik grosir bahan sembako di Pasar Gunung Tua, mengaku sepekan belakangan, pasokan garam yang ia terima kurang dan harganya naik hingga 100%.

"Minggu lalu masih bisa menjual garam dalam bungkus kecil seribu rupiah. Kita beli per packnya sembilan ribu. 1 pack berisi 10 bungkus kecil," kata Akmal Soleh Tanjung kepada UTAMANEWS, Kamis (27/7/2017).

Pekan ini, katanya, harga garam tersebut naik hingga mencapai Rp19.000 per pack.

Menurut informasi dari distributor garam langganannya, seperti yang dari Medan, Kisaran dan Rantau Prapat, penyebab naiknya harga garam adalah karena persediaan garam kurang atau terbatas.

Kata Akmal, kenaikan harga garam tersebut tak pelak membuat warga kaget, meski begitu katanya warga tetap membelinya.

Meski begitu, katanya, kenaikan bahan pokok campuran makanan ini tak membuat penjualannya menurun. Namun begitu, banyak pelanggan yang mengeluhkan kenaikan ini.

Terpisah, Mak Misbah, warga Lingkungan V, Kelurahan Pasar Gunung Tua, yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual makanan mengaku heran dengan naiknya harga garam.

"Sebelum bulan puasa kemarin harga garam sudah naik, biasanya 10 ribu, naik menjadi 13 hingga 15 ribu," ujarnya.

"Garam kan dari air laut, Indonesia yang dikelilingi laut kok bisa kekurangan garam," imbuhnya lagi.

Bagi penjual makanan, kata ibu dua orang anak ini, dengan naiknya harga garam yang dia tidak tau apa penyebabnya, otomatis modalnya jadi bertambah dan keuntungan dapat dipastikan berkurang.

"Biarpun harga garam naik, kita tidak bisa menaikkan harga makanan yang kita jual," tandasnya.

Ginda Harahap, ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Padang Lawas Utara menanggapi naiknya harga garam belakangan ini adalah merupakan hal yang biasa.

Saat ini katanya, sudah banyak petani garam yang berhenti karena biaya produksinya tinggi. Meskipun harga garam naik, menurutnya itu tidak mahal.

Ginda berharap pemerintah mampu mempertahankan stabilitas harga garam demi kesejahteraan petani garam. Pemerintah tidak harus mengimpor garam, karena katanya Indonesia dikelilingi dengan lautnya yang sangat luas.

"Itu hanya karena pasokan garam kita masih tergantung daerah lain, sehingga saat pasokan berkurang, kenaikan pun tak bisa dihindari," pungkasnya.

Editor: Sam

T#g:garampaluta
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait
  • Jumat, 29 Des 2023 10:39

    Pj. Bupati Paluta Lantik 105 Kades Terpilih dan 1 PAW

    Penjabat (Pj.) Bupati Padang Lawas Utara, Patuan Rahmat Syukur P. Hasibuan, S.STP., MM., resmi melantik 105 Kepala Desa Terpilih hasil Pilkades Serentak Tahun 2023 masa jabatan 2023-2029 dan 1 Kepala

  • Senin, 04 Des 2023 16:04

    Peringatan HUT KORPRI Ke-25 di Padang Lawas Utara

    Peringatan HUT KORPRI Ke-25 di Padang Lawas UtaraPemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara menyelenggarakan Upacara Peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke 52 yang mengangkat tema "K


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️