Sabtu, 20 Apr 2024 03:13
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Pemprov Sumut tak peduli, belasan titik badan jalan di Palas bak kubangan Kerbau

TABAGSEL (utamanews.com)

Minggu, 08 Nov 2015 19:21


Memasuki musim penghujan seperti sebulan terakhir ini, sangat jelas terlihat sejumlah titik ruas di badan jalinsum (jalan lintas Sumatera) berlubang yang melintasi sejumlah daerah kecamatan di Kabupaten Palas digenangi sisa air hujan yang turun, sehingga kondisi badan jalan yang berlubang itu membentuk kolam tak ubahnya bak kubangan kerbau.

Pantauan Media, sedikitnya ada 19 titik kubangan kerbau yang terbentuk di sepanjang jalinsum Palas, mulai dari perbatasan dengan Kabupaten Rohul, Riau di Desa Sungai Korang, Kecamatan Huragi hingga ke ibukota Kabupaten Palas, di Kelurahan Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun. Titik-titik genangan air yang dirasa cukup lebar bak kubangan kerbau itu, yakni, di Desa Sungai Korang, Pasar Panyabungan, sepanjang jalan di sekitar PKS PT. PHS/PHG Group Desa Mananti hingga di depan Ponpes Al Khoir dan dekat SPBU Mananti, Simpang Aliaga, di Desa Parmainan, dekat Simpang PTPN IV Sosa II, jembatan dan tanjakan di Desa Aek Tinga.

Kemudian, di sekitaran simpang PKS PT. KAS Sosa, sekitar Masjid Simarancar, turunan sebelum Polsek Sosa, sekitaran Panglong Usaha Maju Desa Ujung Batu sampai Jembatan Aek Halubi, sekitar MIS Desa Rao-rao Dolok, Parau Sorat, simpang SD sampai jembatan Aer Bale, mulai dari Simpang 17 Sosa I sampai jembatan Desa Pasir Ampolu, jembatan di Desa Ramba. Sepanjang tanjakan dan turunan Simandi Angin, jembatan sekitar RM Sopo Roma sampai ke timbangan PT. MAI, di sekitar dekat pertapakan Kantor Polres Palas dan simpang Perumnas Sigala-gala Kecamatan Barumun.

Ruas badan jalan yang melintasi tiga daerah kecamatan, yakni Huragi, Sosa dan Kecamatan Barumun dengan jarak tempuh sepanjang 26 kilometer ini, seyogyanya bisa dilalui dengan waktu sekitar setengah jam. Namun dikarenakan kondisi dan keadaan badan yang sempit dan dipenuhi lubang besar di banyak titik, sehingga untuk melintas jalinsum yang masih berstatus jalan provinsi ini, secepatnya bisa ditempuh dalam waktu 1 jam.

"Itu kalau naik sepeda motor. Kalau mengendarai roda empat ke atas, paling cepat bisa ditempuh dengan waktu 1,5 hingga 2 jam. Apalagi saat kondisi arus lalulintas padat dan macet, bisa 3-4 jam kita baru sampai ke Sibuhuan. Konon lagi di musim hujan sekarang ini, kita melintasi jalanan berlubang di sini yang dipenuhi air tentunya dengan sangat hati-hati dan waspada, karena ada kubangan air yang dalamnya hingga 30 sentimeter. Soalnya, saya pernah terjerembab di kubangan itu saat mengendarai sepeda motor," sebut Rahmad Nasution, seorang warga di Kecamatan Sosa, kepada Media, Jumat (6/11). 

"Kondisi jalan yang begini tentunya sangat beresiko tinggi terjadinya kecelakaan lalulintas. Lantas, kemana perginya uang pajak yang selama ini sudah dibayarkan masyarakat yang berdomisi di Kecamatan Sosa, Huragi dan Barumun kepada negara, kenapa kondisi jalan di kabupaten lain bisa lebih baik dari kondisi jalinsum yang ada di daerah Palas?" tanyanya.

Sementara, lanjutnya, kalau kita tilik kondisi dan keadaan badan jalan di daerah Kabupaten Paluta yang masih bertentangga dengan Kabupaten Palas, sedikit saja jalannya berlubang dan ada kubungan langsung ditangani oleh instansi pemerintahnya. Apalagi, kalau kita melirik kondisi jalan yang ada di Kabupaten Rohul, Riau, yang kini diketahui tengah dikerjakan peningkatan ruas badan jalannya. Tentunya, kondisi jalan di Palas jauh sekali tertinggal, sebut aktifis pemuda dari Kecamatan Sosa ini.

Senada, Kepala Desa Parmainan Kecamatan Huragi, Kumpul Hasibuan saat berbincang dengan Media mengaku hampir prustasi melihat kondisi dan keadaan jalan yang terhampar di sepanjang wilayah desa yang dipimpinnya itu. "Waduh, tidak pernah selesai urusan jalan di desa saya ini. Tidak bicara jalan yang ada di daerah Palas, dekat rumah saya sendiri, sekitar 50-an meter, kondisi badan jalannya berlubang dalam dan lebar," sebutnya.

"Dah bolak balik kita buat beritanya. Tapi, itupun belum ada tindakan dari Pemprovsu yang bertanggung jawab dengan jalan ini. Memang, maunya pemerintah pusat segera menyetujui usul Bupati Palas agar status jalan ini ditingkatkan menjadi status jalan nasional. Tapi nanti setelah jadi jalan nasional, kualitas pembangunannya juga harus baik dan benar, dong. Jangan kesannya dibuat pembangunan, tapi tidak ada kualitasnya," ujarnya.

"Cobalah lihat jalan itu, kemarin, akibat di tengah jalan ada lubang, macam jadi jalan jalur dua itu situ. Sekarang, musim hujan, lubangnya tertutup, malah jadi kubangan kerbau pula. Tengoklah, lebih setengah badan jalan sudah jadi kubangan kerbau. Kalau pas banyak kenderaan yang melintas disini, apalagi saat truck-truck perusahaan keluar, sering terjadi antrian panjang. Soalnya, kenderaan dari arah Huragi menuju ke Sibuhuan harus melintasi badan jalan sebelah kanan, karena badan jalan sebelah kiri jadi kubangan kerbau. Dalamnya genangan air itu, ku rasa ada sekitar 50 sentimeter. Oi uentahlah cemana kondisi jalan raya di sini," keluhnya.

Soal jumlah lakalantas yang terjadi di jalan kubangan itu, sebutnya lagi, dinilai sudah cukup banyak. Memang, kebanyakan yang mengalami kecelakaan di jalan itu pengendara sepeda motor dari luar daerah yang belum mengetahui seluk beluk jalanan di sini. "Malam minggu kemarin, pas PLN padam, ada anak muda dari daerah Rohul yang mau ke Binanga katanya. Mungkin, ia belum hafal betul kondisi jalan di sini, terperosok ke dalam lubang, lukalah kakinya," ungkapnya.

Tidak hanya Kades Parmainan Kumpul Hasibuan dan Rahmad Nasution saja mengungkapkan rasa kecewa dan keprihatinan mereka akan kondisi badan jalan di daerah Kabupaten Palas yang buruk dan berlubang, saat hujan jadi seperti kubangan kerbau. Hampir mayoritas warga masyarakat di daerah Palas ketika ditemui, ditanyai dan bahkan sejumlah warga sendiri mengeluhkan kondisi dan keadaan ini serta meminta kepada Media agar terus mengangkat pemberitaan seputar kondisi jalan yang buruk sekali di daerah ini.

"Selain warga masyarakatnya sendiri, di daerah Kabupaten Palas ini banyak perusahaan dan investor yang datang dan menanamkan modalnya untuk berusaha di sini. Kalau kondisi jalannya di sini buruk, tentunya akan berdampak pula pada kondisi dan keadaan ekonomi masyarakatnya. Oleh sebab itu, kami sangat berharap kiranya pemerintah di pusat dapat segera dan secepatnya membangun sarana infrastruktur jalan lintas di daerah ini, karena kami juga masih warga negara Indonesia," sebut Ruly Harahap, seorang warga di Kecamatan Barumun. (MS)
T#g:PalasPembangunan
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait
  • Kamis, 18 Apr 2024 18:38

    Disnaker Palas Awasi Naker di SPBU Ujung Batu

    Terkait pelaksanaan aturan hukum ketenagakerjaan dan kepatuhan pembayaran Tunjangan Hari Besar Keagamaan (THR) tahun 2024, jajaran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Padang Lawas, melakukan kegia


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️