Lemahnya penindakan disiplin untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mengikuti aturan di Kabupaten Padang Lawas (Palas), ditanggapi Direktur Lingkar Studi Pembangunan (LSP) Sumatera Utara Ansor Harahap. Menurutnya, banyaknya pegawai yang tidak mematuhi disiplin aparatur sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN menandakan kualitas aparatur di Palas relatif buruk.
“Kualitas yang dimaksud tidak hanya menyangkut pemahaman akan tugas kerja yang diamanahkan tetapi penghayatan terhadap dasar-dasar berbangsa dan bernegara yang juga buruk menyebabkan tanggungjawab rendah,” ujar Ansor Harahap, di Medan, Senin (23/1).
Padahal, katanya, salah satu variabel penting untuk mencapai tujuan nasional dan tujuan pemerintahan daerah adalah diperlukan kedisiplinan dan tanggungjawab aparatur dalam menjalankan amanah. Diperlukan aparatur yang bermental baik, berdaya guna dan berhasil guna, berkualitas tinggi, mempunyai kesadaran tinggi akan akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta abdi masyarakat.
"Salah satu indikasi rendahnya kualitas ASN Daerah, khususnya di Palas adalah adanya pelanggaran disiplin yang banyak dilakukan oleh ASN, artinya mereka tidak menghayati filosofis berbangsa dan bernegara dalam sebagai ASN, menandakan mental yang buruk," ujarnya.
Selanjutnya, dia mengatakan, pelanggaran terjadi disebabkan pengawasan, pembinaan dan penindakan yang belum optimal. Artinya, pengawasan, pembinaan, dan penindakan kerap dilakukan hanya sesekali, padahal pelanggaran cenderung dilakukan berulang dan massal. “Hal itu seyogianya dilakukan secara periodik sebagaimana diperintahkan peraturan. Namun, kenyataannya, tidak dilakukan secara serius dan pada umumnya setelah diberi teguran atau peringatan pertama, lanjut peringatan kedua, tapi kemudian kembali ke peringatan pertama lagi. Seharusnya penindakannya harus memberi efek jera dan membuat aparatur shock,” jelasnya.
"Semestinya aparatur yang melanggar dihukum lebih berat, misalnya skorsing, mutasi, sampai pemecatan, jika sanksi yang di jatuhkan tegas dan berat pasti ASN tidak akan berani membolos, tidak masuk kerja tanpa keterangan. Sebab, tidak mudah menjadi ASN, pasti mereka takut dipecat jika aturan dijalankan tanpa pilih kasih," tambahnya.
Selain itu, menurut Ansor, terjadinya pelanggaran disiplin secara terus menerus disebabkan indikator kinerja tidak dijalankan dengan sungguh-sungguh. Kalau indikator kinerja tersebut jalan, maka disiplin aparatur lebih terkendali. Justru dia menduga bahwa Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang selama ini dilaporkan tiap bulan dan tiap tahun penuh rekayasa. Setiap aparatur harusnya menyampaikan realisasi kerja setiap bulan yang disampaikan dan ditandatangani pejabat penilai di masing-masing SKPD atau unit kerja.
"Kita menduga laporan SKP aparatur di Palas banyak yang bohong alias tidak sesuai fakta lapangan, mereka melaporkan pekerjaan yang tidak mereka lakukan atau tidak sesuai dengan volume atau bobot kerja yang sesungguhnya, lagi-lagi ini bukti mental yang buruk," tandasnya.
Kepemimpinan TSO lemah
Kata Ansor, pelanggaran disiplin aparatur tidak semata-mata disebabkan faktor-faktor di atas. Bahwa salah satu faktor pokok terjadinya pelanggaran yang meluas dan terus menerus disebabkan kepemimpinan Palas dalam hal ini Bupati Ali Sutan Harahap yang dianggap lemah. Efek dan pengaruh kepemimpinan Bupati TSO terhadap disiplin aparatur dinilai masih bergantung pada kehadiran fisiknya di Palas. Ketika Bupati tidak di lokasi, aparatur merasa bebas melakukan pelanggaran. Hal ini juga menandakan kepemimpinan yang kuat belum mengalir di lingkungan SKPD.
"Kita menilai penyakit birokrat ini tidak semata-mata karena kepribadian atau mental aparatur, atau indikator kinerja yang tidak jelas, tetapi faktor kepemimpinan TSO yang lemah juga memberi dampak negatif, bagaimana bawahan disiplin kalau pemimpinnya saja tidak memberi contoh. Saya mendengar TSO juga tidak disiplin, beliau sering tidak di Palas dan sering tidak masuk kantor kalau pun di Palas, kinerjanya juga di bawah rata-rata. Kesimpulannya, ini merupakan kegagalan TSO, dia tidak menghayati disiplin aparatur adalah gambaran pencapaian visi-mis Palas," pungkasnya. (MS)
T#g:AnsorPalasTSOuneg2