Jumat, 19 Apr 2024 11:42
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Rozi kecewa putrinya meninggal dunia saat perawatan di RS Advent Medan

MEDAN (utamanews.com)

Sabtu, 13 Des 2014 10:30

Diduga akibat kurang maksimal ditangani, Zahrah Aija, bayi perempuan usia 1 Tahun 10 Bulan meninggal dunia di hadapan ibunya setelah 2 malam dirawat di ruangan kelas umum Rumah sakit swasta Advent jalan Gatot Subroto Medan. Sesaat sebelum bayi ini meninggal, pihak rumah sakit tidak berani berbuat apa-apa, para perawat hanya terdiam sementara dokter anak yang menangani tidak kunjung datang.

Orangtua korban Rozi (42 tahun) dan istrinya Roidani (28 tahun), warga jalan Kapten Muslim Gang Pertama, lorong Mulia kelurahan Sei Sikambing C-2 Kecamatan Medan Helvetia menceritakan, awalnya pada hari minggu (7/12) mendapati putri keduanya demam, kemudian oleh mereka dibawa ke klinik Mariani Gang Johar, oleh pihak klinik diberikan obat, namun setelah dua hari demam sang bocah perempuan malang tersebut tidak turun-turun juga. Kemudian pihak keluarga memeriksakan kembali ke klinik Mariani, oleh pihak klinik dilakukan pengecekan darah dan hasilnya Trombosit si anak mengalami penurunan yakni 35.000. 

Saat itu juga pihak klinik menganjurkan agar si anak dibawa segera berobat ke rumah sakit, dengan inisiatif Rozi kemudian membawa ke Rumah Sakit Swasta Advent jalan Gatot Subroto Medan.

Selama dirawat dua hari dua malam, kondisi putrinya bukan malah membaik, menurut data yang diterima dari Mansyur Sinuhaji,  dokter anak di rumah sakit tersebut, Trombosit anaknya setiap hari turun dan kondisinya sudah dipositifkan terkena penyakit DBD stadium 3 dan 4. Maka selama 2 kali sehari yakni pagi dan sore hari perawat radiologi melakukan pemeriksaan darah dengan mengambil dari lengan dan bagian tubuh sianak.

“Karena keterbatasan biaya, sehingga di hari pertama kami menolak agar putri kami dirawat di ruangan ICU. Pas kami tanya biaya di ruangan ICU pihak rumah sakit mengatakan biayanya ditentukan pemakaian dan keperluan pasien jadi tidak dapat langsung ditetapkan,” kata Rozi menirukan ucapan perawat RS Swasta Advent Medan.

Hingga akhirnya hari kedua, akhirnya kami menyetujui agar putri kami segera dirawat di ruang ICU, karena kondisinya sudah semakin parah, namun pihak rumah sakit menolaknya dengan alasan agar si anak di rujuk kerumah sakit dr.Pringadi Medan atau RS.Colombia, karena saat itu semua kamar ICU sudah penuh. Cuma rumah sakit Colombia jalan Listrik yang menerima, namun keterbatasan biaya membuat saya mengurungkan niat, dan saat itu keluarga saya ada bekerja di rumah sakit Haji Adam Malik Medan, namun saat hendak mengecek apakah ada kamar ICU untuk pasien DBD, Putri saya sudah duluan dipanggil Yang Maha Kuasa,” ucapnya sedih.

“Sungguh tega rumah sakit ini, hanya dapat melihat, sementara kondisi anak saya saat itu sudah mengalami demam tinggi dan kejang. Dimana sebenarnya hati nurani mereka, apakah harus menunggu dokter datang baru berani memberikan pertolongan intensif? Kami ini pasien umum jadi kami bayar sendiri. Sampai anak kami meninggal pihak rumah sakit hanya dapat terdiam tanpa berbuat apa-apa, saya sangat kecewa sekali dengan pelayanan pasien dirumah sakit ini, saya sangat menyesal membawa anak saya kesini,” teriak Rodiani.

Pantauan wartawan yang tiba di lokasi saat itu melihat sempat terjadi ketegangan antara keluaga korban dengan pihak rumah sakit yang dianggap telah mentelantarkan anak mereka sehingga tewas setelah dirawat selama dua hari dua malam dirumah sakit tersebut. (irwan)
T#g:kesehatanRsu
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait
  • Rabu, 13 Mar 2024 16:53

    Kejati Sumut Tahan Kadis Kesehatan Provsu dan Rekanan

    Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) melakukan penahanan terhadap dua orang tersangka yang diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam perkara Penyelewengan dan Mark-Up Program Pengadaan Pe


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️